Agama dan Keadilan Iklim, Merajut Kepedulian Lingkungan dalam Perspektif Spiritual

photo author
- Senin, 27 Januari 2025 | 15:15 WIB
Aksi damai Green Faith Indonesia, Ecobhineka, LLHPB Aisyiyah, dan Dompet Dhuafa  untuk keadilan iklim di halaman masjid Istiqlal, Jakarta (28/10/22).
Aksi damai Green Faith Indonesia, Ecobhineka, LLHPB Aisyiyah, dan Dompet Dhuafa untuk keadilan iklim di halaman masjid Istiqlal, Jakarta (28/10/22).

 

HUKAMANEWS GreenFaith - Krisis iklim yang kian menghantui dunia memerlukan solusi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk agama.

Di Indonesia, dengan keragaman agama yang kaya, spiritualitas dapat menjadi motor penggerak untuk menyadarkan umat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Ajaran-ajaran agama yang mengutamakan keharmonisan dengan alam menjadi modal kuat untuk mendorong terciptanya keadilan iklim.

Baca Juga: Skandal Besar di Balik Kasus Harun Masiku, Mantan Penyidik KPK Tuntut Firli Bahuri Segera Diperiksa

Perspektif Islam: Khalifah di Bumi

Dalam Islam, manusia diberi mandat sebagai khalifah di bumi, yang berarti memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan ciptaan Allah. Al-Qur'an menegaskan pentingnya keseimbangan dalam alam semesta.

Dalam Surah Ar-Rum ayat 41 disebutkan: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Ajaran ini menjadi dasar bagi umat Islam untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, misalnya, telah meluncurkan Gerakan Islam Berkemajuan yang mencakup advokasi terkait keadilan iklim.

Melalui program ini, Muhammadiyah mendorong masjid-masjid di bawah naungannya untuk menggunakan energi terbarukan seperti panel surya dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ajak Pengacara Deolipa Tinjau Pagar Laut di Bekasi, Ancam Tak Ada Izin Besok Bakal Dibongkar

Perspektif Kristen: Menjaga Ciptaan Tuhan

Dalam tradisi Kristen, konsep "stewardship" atau pengelolaan sumber daya alam menjadi landasan penting dalam hubungan manusia dengan lingkungan.

Kitab Kejadian 2:15 berbunyi: "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu." Ajaran ini menggarisbawahi peran umat Kristen sebagai pelindung ciptaan Tuhan.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) telah mengeluarkan seruan kepada umat Katolik untuk peduli terhadap isu lingkungan. Kampanye Laudato Si’ yang diinisiasi oleh Paus Fransiskus menjadi inspirasi global bagi umat Katolik untuk terlibat dalam aksi nyata mengatasi perubahan iklim.

Di Indonesia, banyak gereja mulai menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti mendirikan kebun komunitas untuk mendukung ketahanan pangan lokal.

Baca Juga: Sempat Ditangguhkan Biden, Bom 1 Ton untuk Israel Dikirim Trump, Langkah Berani atau Bencana Baru di Gaza?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X