Hening Parlan Ungkap Kolaborasi STFT Jakarta dan GreenFaith, Misi Menggerakkan Kampus Hijau Demi Keadilan Iklim

Bagaimana kita bisa mendorong gereja dan umat untuk bergerak dari kata-kata menuju aksi nyata?

Sesi ketiga berfokus pada perspektif Katolik, yang dibawakan oleh Theo Harjana dari komunitas Laudato Si. Theo menyoroti ayat-ayat Alkitab yang berbicara tentang pentingnya merawat bumi dan seluruh ciptaan.

Ini adalah panggilan spiritual bagi setiap orang beriman untuk melestarikan alam sebagai bagian dari iman mereka.

Baca Juga: Duel Ponsel Motorola Edge 50 Neo vs Vivo V40e, Smartphone Kelas Menengah yang Memikat!

Sesi keempat, yang disampaikan oleh Hening Parlan, membahas topik "Loss and Damage" atau kerusakan lingkungan yang kian parah.

Dalam paparannya, Hening menekankan pentingnya tindakan nyata untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Menurutnya, kita sering terjebak dalam ideologi, tetapi pelatihan ini bertujuan untuk membawa peserta melangkah lebih jauh dari teori menjadi aksi nyata.

Baca Juga: Prabowo Janji Perbaiki Gaji Hakim: Biar Tak Tergoda Uang dan Korupsi, Siap Wujudkan Keadilan Sejati untuk Indonesia!

Pada akhir sesi, para peserta dibagi dalam kelompok untuk merancang rencana aksi.

Setiap kelompok mempresentasikan rencana tindak lanjut, mulai dari kampanye kesadaran di lingkungan kampus hingga sosialisasi di gereja-gereja.

Hal ini menunjukkan semangat kolaboratif dan antusiasme para peserta untuk terlibat langsung dalam gerakan pelestarian lingkungan.

Dalam wawancara khusus setelah acara, Hening Parlan mengungkapkan harapannya terhadap kerja sama antara GreenFaith dan STFT Jakarta.

Baca Juga: Prabowo: Kunci Negara Bebas Korupsi Hakimnya Tak Bisa Dibeli

Pencanangan STFT Jakarta sebagai "Green Campus Blue Seminary" adalah bentuk nyata dari komitmen menjaga bumi.

“Penting bagi kampus untuk hijau, tidak hanya dalam nilai, tetapi juga dalam aksi nyata,” tegas Hening.