HUKAMANEWS Greenfaith - Kamis, 25 Januari 2024, menjadi hari yang penuh makna bagi kampus Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT Jakarta).
Dalam rangkaian acara bertema "Climate Justice – Clean Energy, Clean Heart", GreenFaith Indonesia mengadakan pelatihan yang menggugah kesadaran tentang pentingnya keadilan iklim.
Pelatihan ini diadakan dengan perspektif Kristen dan Katolik, dihadiri berbagai peserta dari pukul 08.00 hingga 17.00.
Baca Juga: Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Selasa Malam Baru Saja Digunjang Gempa Magnitudo 4.9
Acara dibuka dengan penuh kehangatan oleh Ketua STFT Jakarta, Prof. Binsar J. Pakpahan, yang menekankan pentingnya peran kampus dalam menciptakan perubahan nyata dalam menjaga lingkungan.
Dalam sambutannya, Prof. Binsar menyoroti bahwa peran institusi gereja sangat vital dalam isu-isu lingkungan, meskipun seringkali implementasinya kurang maksimal.
Sementara itu, Hening Parlan, koordinator GreenFaith Indonesia, juga memberikan sambutan mewakili peserta.
Dia menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan upaya untuk membangun kesadaran kolektif dan memberikan pengetahuan lintas disiplin—meliputi sains, ekonomi, politik, dan teologi untuk menangani perubahan iklim yang semakin mendesak.
Pelatihan ini diisi oleh beberapa pembicara yang ahli di bidangnya. Sesi pertama dibawakan oleh Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Dalam sesi ini, Dr. Bondan menjelaskan sejarah kebijakan yang berdampak buruk pada lingkungan sejak era kolonialisme.
Baca Juga: Perbandingan Redmi Note 11 vs Redmi Note 10S, Mana yang Lebih Unggul?
Kebijakan tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan tetapi juga ketidakadilan dalam menyelesaikan krisis iklim, khususnya bagi penduduk yang terpinggirkan.
Sesi kedua menampilkan Prof. Binsar J. Pakpahan yang membahas etika Kristen dalam menjaga lingkungan hidup.
Menurutnya, meskipun gereja sudah banyak berbicara tentang pentingnya pelestarian lingkungan, permasalahan sering terjadi pada tahap implementasi.
Artikel Terkait
Fikih Transisi Energi Berkeadilan, Komitmen Muhammadiyah untuk Umat dan Keberlanjutan Bumi
Islam dan Perubahan Iklim, Jens Köhrsen: Saatnya Pemimpin Muslim dan Gerakan Hijau Bikin Gebrakan!
Inggris Akhiri Era Batu Bara, Listrik Hijau Ambil Alih! Siapkah Dunia Ikuti Jejak Berani Ini atau Tetap Nyaman dengan Polusi?
Transformasi Masjid Menjadi Pusat Gerakan Hijau, Simak Bagaimana Green Islam Bisa Selamatkan Bumi dari Krisis Iklim
Sehari Bersama GFI, Pemimpin Lintas Iman Asah Skill Hadapi Wawancara Media