Fikih Transisi Energi Berkeadilan, Komitmen Muhammadiyah untuk Umat dan Keberlanjutan Bumi

photo author
- Sabtu, 28 September 2024 | 15:08 WIB
peluncuran buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan di kantor PP Muhammadiyah, Jumat 27 September 2024.
peluncuran buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan di kantor PP Muhammadiyah, Jumat 27 September 2024.

HUKAMANEWS GreenFaith — Di tengah dinamika global yang semakin mendesak, upaya menjaga keseimbangan alam dan transisi menuju energi bersih kini menjadi isu yang tak bisa diabaikan. Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bersama GreenFaith dan MOSAIC (Muslims for Shared Action on Climate Impact), menanggapi tantangan ini dengan meluncurkan buku berjudul "Fikih Energi Berkeadilan".

Peluncuran buku Fikih Energi Berkeadilan yang berlangsung kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jakarta, pada Jumat 27 September 2024, ini menjadi tonggak penting bagi upaya transisi energi yang tak hanya berkelanjutan, tetapi juga adil bagi seluruh elemen masyarakat.

Dalam buku ini, Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk memberikan panduan etis dan praktis bagi umat Muslim dalam menghadapi tantangan energi. Buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan hadir sebagai kelanjutan dari Risalah Umat Muslim untuk Indonesia Lestari yang diperkenalkan pada tahun 2021.

Baca Juga: Puluhan Tahun Berkecimpung di Dunia Industri Hiburan, Raffi Ahmad Diganjar Gelar Doktor Kehormatan

Paradigma yang dibawa dalam fikih ini menekankan pentingnya melampaui pendekatan ekonomi semata, dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan, kelestarian sumber daya, serta aspek keadilan sosial dan ekonomi.

M. Azrul Tanjung, Ketua MLH PP Muhammadiyah, dalam sambutannya menegaskan bahwa transisi energi harus dilihat sebagai bagian dari tanggung jawab moral umat manusia.

“Keselamatan anak cucu kita ke depan adalah tugas kita hari ini,” ujar Azrul, menegaskan pentingnya peran umat Muslim dalam mengawal perubahan ini.

Baca Juga: Insiden Beruang Sankebetsu 1915, Kisah Teror Mematikan yang Masih Diingat Warga di Desa Pedalaman Jepang

Buku fikih ini, menurutnya, diharapkan bisa menjadi pendorong untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam mengembangkan energi terbarukan yang berkeadilan.

Namun, keadilan bukan sekadar narasi tanpa substansi. Dalam konteks transisi energi, banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan atau wilayah yang terpinggirkan, masih belum mendapatkan akses yang memadai terhadap energi bersih.

"Selama ini, transisi energi sering kali hanya fokus pada teknologi, tanpa memperhatikan siapa yang mendapatkan manfaatnya," kata Niki Alma Febriana Fauzi, salah satu penulis buku dari Majelis Tarjih.

Pandangan ini mencerminkan betapa krusialnya memastikan bahwa transisi energi dilakukan dengan prinsip keadilan, agar tidak ada pihak yang terpinggirkan.

Baca Juga: Upgrade Xiaomi Redmi Note 14 Pro dan Pro Plus, Hadir dengan Spesifikasi Mantap dan Mengoda!

Aksi Nyata untuk Masa Depan Bumi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X