Ide menjadikan masjid sebagai pionir dalam gerakan hijau tentu terdengar menarik, bahkan radikal.
Namun, apakah ini hanya sekadar idealisme? Prof. Abdul Mu’ti tampaknya optimis. Ia menyatakan bahwa langkah ini bukan hanya memungkinkan, tapi juga mendesak dilakukan.
Apalagi, masjid di Indonesia memiliki pengaruh besar dalam membentuk perilaku masyarakat. Jika budaya hijau bisa dimulai dari masjid, efeknya akan meluas ke seluruh aspek kehidupan sosial.
Tidak hanya soal mimbar khutbah, masjid bisa menjadi pusat edukasi lingkungan bagi umat.
Dalam skenario terbaik, masjid dapat mengajarkan umat tentang pentingnya konservasi energi, pengelolaan limbah, hingga pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.
Bayangkan, dengan 800 ribu masjid yang aktif, perubahan besar dalam perilaku masyarakat bisa terjadi dalam waktu singkat.
Tentu, Green Islam tidak bisa berjalan mulus tanpa tantangan. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran sebagian besar masyarakat mengenai krisis iklim dan dampak jangka panjangnya.
Baca Juga: Bikin Ngebut Tanpa Bikin Kantong Bolong! Ini Tablet Gaming iQOO Pad Air dengan Snapdragon 870
Banyak yang masih menganggap isu lingkungan hidup adalah tanggung jawab pemerintah atau organisasi internasional, bukan tanggung jawab pribadi atau komunitas.
Selain itu, pendanaan dan infrastruktur juga menjadi masalah. Tidak semua masjid di Indonesia memiliki kemampuan finansial atau akses terhadap teknologi hijau.
Hal ini menimbulkan tantangan dalam mengimplementasikan inisiatif Green Mosque secara merata di seluruh negeri.
Baca Juga: Cuti Massal Hakim, Sidang Tetap Berlanjut! Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Aksi Protes Ini?
Namun, optimisme masih ada. Menurut riset PPIM, dukungan masyarakat Muslim terhadap gerakan ramah lingkungan kian meningkat, terutama di kalangan generasi muda.
Mereka lebih sadar akan pentingnya menjaga bumi dan cenderung lebih terbuka terhadap inovasi-inovasi berbasis teknologi untuk melindungi lingkungan.
Artikel Terkait
Keberanian Muda untuk Keadilan Iklim, Saatnya Kekuatan Demokrasi Bersuara dengan Global Climate Strike 2024!
Krisis Iklim dan Delapan Hak Asasi Manusia yang Terancam
Fikih Transisi Energi Berkeadilan, Komitmen Muhammadiyah untuk Umat dan Keberlanjutan Bumi
Islam dan Perubahan Iklim, Jens Köhrsen: Saatnya Pemimpin Muslim dan Gerakan Hijau Bikin Gebrakan!
Inggris Akhiri Era Batu Bara, Listrik Hijau Ambil Alih! Siapkah Dunia Ikuti Jejak Berani Ini atau Tetap Nyaman dengan Polusi?