HUKAMANEWS - Krisis iklim semakin hari semakin nyata. Apa yang dulunya terdengar seperti teori, sekarang menjadi kenyataan yang mengancam kehidupan manusia di seluruh dunia.
Di Indonesia, krisis ini mulai mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, dari kesehatan hingga pendidikan, dan yang lebih parah, hak asasi manusia kita secara keseluruhan.
Inilah beberapa hak asasi manusia yang paling terancam akibat krisis iklim.
Baca Juga: Full Review Smartphone Canggih Realme C53 dengan Harga Terjangkau, iPhone 15 Pro Max Versi Android!
1. Hak Hidup: Ancaman Nyata dari Penyakit dan Bencana
Krisis iklim mengancam salah satu hak paling fundamental: hak hidup.
Dampak perubahan iklim bukan hanya sekadar panas yang meningkat atau hujan deras yang lebih sering. Ini soal nyawa!
Di Indonesia, penyakit tular-vektor seperti malaria diprediksi akan mengancam 308 juta orang pada tahun 2070-an. Ini bukan sekadar prediksi ilmiah kering, ini ancaman nyata bagi generasi mendatang.
Lebih tragis lagi, anak-anak memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan generasi pendahulunya.
Bencana-bencana hidrometerologi, seperti banjir dan badai, telah membunuh 4.180 jiwa antara tahun 2011 hingga 2020.
Siapa yang bisa melupakan badai siklon Seroja pada April 2021 yang menewaskan 230 orang di NTT?
Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa krisis iklim tak main-main dalam mengancam hak hidup kita.
Artikel Terkait
Green Islam Bisa Jadi Jawaban Buat Krisis Lingkungan di Indonesia? Cari Tahu Solusinya Biar Bumi Tetap Asri!
Bersepeda Sehat dan Bebas Polusi! Gowes Bareng Selamatkan Bumi dari Krisis Iklim dengan Gaya Hidup Ramah Lingkungan!
Kunjungan Paus Fransiskus, Momentum Perkuat Kerjasama dan Toleransi Antar Umat dalam Isu Lingkungan
Keberanian Muda untuk Keadilan Iklim, Saatnya Kekuatan Demokrasi Bersuara dengan Global Climate Strike 2024!
Krisis Iklim dan Delapan Hak Asasi Manusia yang Terancam