HUKAMANEWS Greenfaith - Ketika kita membicarakan krisis iklim, yang mungkin langsung terlintas di pikiran adalah suhu global yang meningkat, bencana alam yang semakin parah, atau es kutub yang mencair.
Namun, ada sisi lain yang jarang disorot, yaitu bagaimana krisis iklim ini memberikan beban ganda bagi perempuan.
Wah, kok bisa ya? Bayangkan saja, perempuan sudah harus berperan ganda dalam kehidupan sehari-hari, dari urusan rumah tangga hingga pekerjaan, ditambah lagi dampak perubahan iklim yang memperburuk kondisi mereka.
Baca Juga: Sosok Guru Gembul Ternyata Guru SD, Tidak Pernah Mondok dan Tidak Diketahui Siapa Guru Spritualnya
Pertanyaannya, apakah ini bisa dianggap adil?
Di banyak negara, terutama yang memiliki indeks ketimpangan gender yang tinggi, perempuan sering kali menjadi pihak yang paling terdampak oleh krisis iklim.
Tidak adil? Tentu saja! Misalnya, di banyak komunitas, perempuan sering kali bertugas sebagai pengumpul makanan atau pencari air bersih.
Dengan adanya krisis iklim, tugas-tugas ini menjadi jauh lebih sulit.
Baca Juga: Kabupaten Keerom Papua Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,3
Bayangkan, tanah kering karena kekeringan, air bersih semakin langka, dan cuaca ekstrem yang membuat segalanya lebih rumit.
Di beberapa daerah, perempuan bahkan harus berjalan bermil-mil untuk mencari air bersih, dengan risiko kekerasan yang mengintai.
Lebih parah lagi, dampak ini bukan hanya dirasakan oleh perempuan dewasa, tetapi juga anak-anak perempuan yang harus ikut mencari air atau makanan.
Dalam situasi krisis pangan dan air seperti ini, risiko kekerasan terhadap perempuan juga meningkat, terutama di negara-negara berkembang.
Baca Juga: Mengenal Ikan Aligator Gar, Predator Air Tawar yang Dilarang Dipelihara di Indonesia
Ini bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kemanusiaan yang harus segera ditangani.
Artikel Terkait
Paus Fransiskus Mulai Lawatan Eksklusif ke Istana Kepresidenan Jakarta, Tautkan Sejarah dengan Umat Katolik dan Jokowi!
Paus Fransiskus: Indonesia Harus Tegas dalam Transisi Energi, Jangan Lagi Bergantung pada Fosil!
Benarkah Kunjungan Paus Fransiskus Bisa Ubah Toleransi dan Gerakan Hijau di Indonesia? Simak Fakta Mengejutkanya!
Paus Fransiskus dan Pesan Global untuk Bumi, Kolaborasi Lintas Agama untuk Aksi Lingkungan
Paus Fransiskus Sebut Kekayaan Sejati Indonesia Bukanlah Tambang Emas, Harmoni Sosial Lebih Berharga dan Jangan Sampai Terpecah!