Tutup lebih cepat, selamatkan lebih banyak nyawa. Itu bukan hanya semboyan, tetapi langkah nyata yang harus segera diambil.
Menutup tambang lebih cepat mungkin terdengar seperti ide radikal, tetapi ini adalah langkah yang perlu dipertimbangkan jika kita benar-benar peduli dengan masa depan anak-anak kita.
Apakah kita mau menunggu hingga angka korban mencapai 100, 200, atau lebih, baru kita bertindak? Jangan sampai kita menyesal ketika sudah terlambat.
Seringkali kita terjebak dalam narasi bahwa tambang membawa manfaat ekonomi besar bagi daerah. Tapi, apakah manfaat itu sebanding dengan nyawa yang melayang?
Manfaat ekonomi tambang memang nyata, tapi begitu juga dengan dampak negatifnya. Lingkungan yang rusak, air yang tercemar, dan nyawa yang hilang—semua ini adalah 'harga' yang harus kita bayar.
Sungguh ironi, ketika kita berpikir bahwa tambang adalah sumber kemakmuran, padahal di balik itu ada jejak-jejak kesengsaraan yang ditinggalkan.
Baca Juga: Ada Pembobolan di Area Jalur Kereta Api Kawasan Pasar Baru Bekasi Timur, Sekadar Nekat
Saatnya kita berpikir lebih jauh ke depan. Anak-anak kita, cucu-cucu kita, merekalah yang akan mewarisi dunia ini.
Apakah kita ingin meninggalkan mereka dengan dunia yang penuh dengan lubang-lubang berbahaya dan lingkungan yang rusak?
Kita harus bertindak sekarang, dengan mempensiunkan tambang lebih dini sebelum lebih banyak korban berjatuhan. Kita harus mendesak pemerintah dan industri untuk bertanggung jawab.
Penutupan tambang lebih awal, rehabilitasi lahan yang rusak, dan perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas utama.
Kesadaran adalah kunci. Kita harus sadar bahwa setiap kali kita mendukung industri tambang tanpa mempertimbangkan dampaknya, kita sebenarnya sedang mempertaruhkan masa depan anak-anak kita.
Kita harus berani berbicara, berani mengambil tindakan, dan berani menuntut perubahan. Kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa lingkungan yang sehat dan aman adalah hak setiap anak yang lahir di negeri ini.
Artikel Terkait
Paus Fransiskus Jadi Saksi Dalam Penandatanganan Deklarasi Jakarta-Vatikan, Komitmen Lintas Iman untuk Perdamaian Dunia
Lebih dari Sekadar Pakai Tumbler, Berani Kritisi Kebijakan Air Bersih Demi Keadilan Sosial dan Lingkungan yang Berkelanjutan
Menggali Potensi Wakaf dalam Mengatasi Krisis Iklim dan Membangun Energi Bersih
Jumat Berkah: Bikin Bumi Bahagia, Hemat Energi Mulai Sekarang, Berkahnya Gak Cuma Buat Sekarang, tapi Buat Alam dan Anak Cucu Juga!
Apa Arti Merdeka Buatmu? Bebaskan Diri dari Energi Kotor untuk Lingkungan Hidup Lebih Baik