Airlangga menegaskan bahwa BI akan terus melakukan pemantauan secara harian untuk memastikan bahwa kondisi ini tidak berdampak negatif pada stabilitas ekonomi nasional.
Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh pemerintah dalam jangka pendek.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil langkah cepat dengan mengumpulkan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Istana Kepresidenan pada Kamis sore, 20 Juni 2024.
Baca Juga: 165 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Kemenlu Terus Berupaya Perlindungan
Pertemuan ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.
Anggota KSSK yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapi pelemahan rupiah dan menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.
Baca Juga: Pilihan Minyak Goreng Terbaik Buat Masak Lebih Mantap dan Sehat! Cek 5 Rekomendasinya di Sini!
Para anggota KSSK diharapkan dapat memberikan masukan dan solusi yang efektif untuk menangani situasi ini.
Kehadiran tokoh-tokoh penting dalam pertemuan ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah dalam menangani isu ini dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Selain fokus pada fluktuasi nilai tukar, pemerintah juga memperhatikan risiko lain yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi.
Baca Juga: Bumbu Spaghetti Anti-Ribet, Cek 5 Saus Bolognese Instan Terlezat Buat Makin Asyik Makan di Rumah!
Salah satunya adalah pentingnya memadankan NIK dan NPWP untuk menghindari potensi masalah di masa mendatang.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa sistem keuangan dan administrasi negara berjalan dengan baik dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
Dalam menghadapi situasi ini, masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak panik. Pemerintah dan Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah.
Artikel Terkait
Heboh BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Erick Thohir Buka Suara
Di Balik Alasan Tokopedia dan TikTok Shop PHK Massal Ratusan Karyawan
Kenaikan Penjualan Retail China di Awal 2024 Mencapai 4.1 Persen, Apa yang Menjadi Pendorong?
Panduan Hemat dan Efektif Memilih ART Infal: Gaji Harian, Tips Pemilihan, dan Biaya Administrasi yang Perlu Diketahui
Wacana Harga MinyaKita Bakal Naik jadi Rp 15.500, Pengamat Sebut Salah Kelola Distribusi Sebagai Penyebab Utama