Dirut Perum Bulog: Beras Mahal Salah Satunya Dijual di Atas Harga Eceran Tertinggi yang Sudah Ditetapkan

photo author
- Selasa, 13 Februari 2024 | 22:05 WIB
Jelang pencoblosan suara di Pemilu 2024, harga beras melambung naik (pixabay)
Jelang pencoblosan suara di Pemilu 2024, harga beras melambung naik (pixabay)

HUKAMANEWS - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan salah satu penyebab adanya kelangkaan di sejumlah ritel modern dan mahalnya harga beras.

Kelangkaan dan mahalnya harga beras hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia dan dipicu akibat naiknya harga gabah di semua sentra produksi.

"Di tingkat produsen gabahnya sudah Rp8.000–an di daerah produksi harga berasnya sudah Rp15 ribu-an. Ini terjadi di seluruh Indonesia, praktis di seluruh sentra produksi,” kata Bayu saat diskusi bersama sejumlah awak media terkait Data dan Fakta Kondisi Perberasan Indonesia Terkini di Jakarta, Selasa, (13/2/2024).

Menurut Bayu, hampir seluruh wilayah Indonesia menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

Penjualan berasa saat ini di sebagian wilayah Indonesia mencapai Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram (kg).

Baca Juga: Panglima TNI Agus Subiyanto Lakukan Mutasi, Berikan Promosi dan Rotasi 61 Perwira dari Tiga Matra

Pemerintah telah menetapkan HET sebesar Rp13.900 per kilogram, sedangkan untuk harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp5.000.

Bayu menyampaikan beberapa data harga gabah petani dan harga beras di sentra produksi di sebagian wilayah Indonesia yang diambil berdasarkan data per 12 Februari 2024, di antaranya Indramayu harga gabah dijual Rp7.350.

Kemudian harga beras premium itu Rp15.400

Kemudian di Karawang harga gabah Rp7.150, sedangkan harga beras premiumnya Rp14.333; di Banyumas harga gabah Rp8.500, harga beras premium Rp15.000.

Lalu, di Sragen harga gabah Rp8.100 harga beras premium nya Rp14.200; di Ngawi harga gabah Rp8.200 harga beras Rp15.700; di Sidrap Sulawesi Selatan harga gabah Rp7.900 harga beras premium Rp14.050.

Baca Juga: Sutradara dan Tiga Dosen Ahli Hukum Tata Negara di Film Dokumenter Dirty Vote Dilaporkan ke Mabes Polri

"Jadi kondisi harga gabah yang sudah mencapai di atas Rp7.500 itu terjadi di hampir semua sentra produksi. Tentu kami tidak pake sensus hanya ambil case saja, tapi harganya biasanya tidak jauh beda dengan yang lain," ucap Bayu.

Sementara itu, terkait kelangkaan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di sejumlah ritel modern enggan menjual beras yang melanggar HET.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X