HUKAMANEWS - Satu lagi tahapan Pemilu 2024 tuntas dilalui. Rabu, 20 Maret 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengesahkan hasil rekapitulasi pemilu serentak presiden dan legislatif.
Dalam pengumumannya pada Rabu malam, KPU menetapkan pasangan Calon Presiden (capres) dan Calon Wakil Presiden (cawapres) RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Kemenangan Prabowo yang meyakinkan dalam satu putaran membawa pesan yang begitu kuat bahwa rakyat masih menginginkan ”pembangunan Indonesia” ala Jokowi.
Bagaimana memahami kemenangan Prabowo-Gibran dan agenda apa yang harus dilakukan dalam melanjutkan pembangunan negeri ini? Dr. Pieter C Zulkifli, SH., MH., memberikan catatan kritisnya.
Hasil Pemilihan Umum secara nasional telah ditetapkan oleh KPU pada hari Rabu tanggal 20 bulan Maret tahun 2024 pukul 22.18.19 menit WIB.
Dilaksanakan serentak bersama pemilihan langsung legeslatif dan calon anggota DPD, Pilpres 2024 diikuti oleh tiga pasangan, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pasangan calon nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka paslon nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md paslon nomor urut 3.
Baca Juga: PENTING! Urutan Vaksin Kucing hingga Kisaran Biayanya untuk Melindungi Anabul Kesayangan
Khusus untuk pilpres, pasangan Prabowo-Gibran meraih 96.214.691 suara. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 40.971.906 suara, sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 27.040.878 mendapatkan suara.
Adapun total surat suara sah berjumlah 164.227.475 suara.
Prabowo-Gibran unggul di 36 provinsi, sedangkan Anies-Muhaimin meraih perolehan suara terbesar di dua provinsi. Sementara itu, Ganjar-Mahfud tidak memenangi satu pun provinsi.
Selanjutnya, pelantikan pasangan calon terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI dijadwalkan pada tanggal 20 Oktober 2024. Sebelumnya, 1 Oktober 2024, diagendakan pelantikan calon terpilih anggota DPR RI dan DPD RI.
Fenomena menangnya Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 bisa dipahami secara berbeda oleh masing-masing pendukung capres-cawapres yang berlaga. Namun, di tengah hiruk pikuk narasi kecurangan pemilu yang terjadi, kita tidak bisa menyangkal fakta bahwa rakyat tetap menginginkan jalan pembangunan ala Jokowi. Ini terbukti dengan jumlah suara yang begitu besar didulang oleh paslon 02.