Mantan Presiden Amerika Serikat George Washinton Carver mempunyai sesanti yang mendalam: “Sembilan puluh persen dari kegagalan berasal dari orang-orang yang memiliki kebiasaan membuat alasan.”
Kalimat tersebut seharusnya menjadi alarm bagi kalangan terdidik untuk tidak lagi nyaman dengan kesombongan intelektual dan cenderung menelaah Indonesia melulu dari sudut ”kemunduran demokrasi”, seolah-olah tak ada isu lain yang juga penting dan gebyah uyah menyalahkan rezim berkuasa.
Sekaranglah saatnya memaknai Indonesia dalam perspektif lebih luas. Kalangan terdidik, ada baiknya untuk lebih legowo menerima kenyataan bahwa rakyat Indonesia boleh jadi memiliki prioritas yang berbeda untuk Indonesia yang lebih baik.
Karena, di atas semua itu, pasca kontestasi Pemilu 2024, semua anak bangsa harus kembali memperkuat semangat kebangsaan dan kebersamaan.
Menukil pidato Prabowo saat memberikan pidato kemenangan,”Kita harus bersatu, kita harus rukun , kita harus bekerja sama untuk membawa Indonesia menuju kemakmuran."
Prabowo juga memastikan akan menjadi presiden untuk seluruh masyarakat, bahkan untuk mereka yang tidak memilihnya dalam pemilu.
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Tabung Gas Mendesis
Semoga, negeri gemah ripah loh jinawi ini, akan tumbuh menjadi kekuatan besar yang diperhitungkan dunia, dengan kehadiran pemimpin yang bijak, visioner, hebat, kuat, dicintai rakyat dan disegani para pemimpin dunia.***
Artikel Terkait
Pilpres 2024, Jokowi, dan Politisi Berjubah Akademisi
Film Dirty Vote Jelang Pencoblosan, ‘Serangan Fajar’ Versi Baru
Menakar Kedewasaan Berpolitik di Tengah Potensi Sengketa Pemilu 2024 dan Integritas MK
Hak Interpelasi, Hak Angket, dan Skenario Jahat Kelompok Takut Kalah
Buruk Muka Cermin Dibelah, Catatan untuk Ganjar Mahfud, Megawati, dan Elite PDI Perjuangan
10 Tahun Lebih Menggantung, RUU Perampasan Aset Tak Kunjung Dibahas DPR, Ada Apa dengan Elite Politik di Senayan?
Membaca Gestur Politik Puan Maharani di Tengah Gelombang Hak Angket dan Interpelasi
Pilpres 2024, Menanti Sikap Legowo Ganjar Pranowo