Pesan untuk Kelompok Milenial dan Gen Z
Secara kolektif kelompok Milenial dan Gen Z harus segera menyadari bahwa semua perilaku dan tindakan elite yang suka melempar isu dan fitnah kecurangan namun sesungguhnya mereka yang melakukan banyak kecurangan dapat membahayakan kehidupan bernegara.
Mengintimidasi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memilih pasangan calon tertentu adalah sikap yang tidak bermoral. Pun dengan memaksa kepala daerah untuk memenangkan capres tertentu di wilayahnya dengan segala macam cara, adalah cacat etika.
Baca Juga: Asam Lambung Naik Sangat Menyiksa, 5 Minuman Herbal ini Bisa Meredakan Secara Alami
Ada yang mengatakan, karma begitu dekat di depan mata. Menautkan dengan dinamika politik sekarang, semakin Anda memfitnah, menghakimi, mengintimidasi maka semakin cepat Anda tenggelam.
Punya rasa malu jauh lebih mulia daripada tidak mampu mengemban amanah rakyat. Politisi busuk tidak akan pernah mencintai rakyatnya.
Kelompok elite yang berhari hari menjual narasi Pancasilais dan prinsip serta nilai kebangsaan bahkan lantang berteriak akan memberantas korupsi, faktanya mereka justru hobi merampok uang rakyat.
Baca Juga: Dijenguk Orang Dekat Presiden Joe Biden, John Kerry, Luhut Binsar Pandjaitan Bahas Climate Change
Buktinya bisa kita bisa lihat akhir-akhir ini Kejaksaan Agung dan KPK sibuk menangkap elite elite yang katanya anti korupsi dan Pancasilais.
Salut kepada kejaksaan Agung dan KPK bila melakukan penegakan hukum tanpa tebang pilih, tanpa melihat bendera partai. Kejaksaan Agung dan KPK harus sepenuh hati menindak siapa saja yang terbukti mencuri uang rakyat. Sikat dan lawan siapapun yang tidak taat dan setia pada perintah Konstitusi.
Politisi rendah hati
Belakangan ini, di media sosial ramai beredar narasi banyak tokoh politik, bahkan capres dan cawapres selalu keras bicara tentang etika Demokrasi hingga penegakan hukum dengan menjatuhkan, alih-alih memfitnah capres lain.
Baca Juga: DBD Indonesia dalam Angka, yang Menyebabkan Kemenkes Nekat Gunakan NYAMUK WOLBACHIA
Ibarat menepuk air di dulang, terpecik muka sendiri, mereka mencitrakan diri dengan mendadak mencintai rakyat namun dengan menjelek-jelekkan pasangan capres-cawapres lain, justru mendapat bully netizen dengan komentar yang kontra dengan narasi yang dijual.
Idealnya, seorang politisi cerdas akan bisa memilih tema propaganda yang bagus untuk menarik simpati rakyat. Tak perlu melirik kubu lain dengan menjelek-jelekkan mereka, bila Anda percaya diri Anda mampu memenangi kontestasi Pilpres 2024 ini dengan gagasan-gagasan cemerlang dan masuk akal bagi rakyat.