HUKAMANEWS - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali mengintensifkan penyelidikan dugaan korupsi pengadaan lahan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Whoosh, sebuah proyek strategis nasional yang terus menjadi perhatian publik karena besarnya pembiayaan dan kompleksitas lahannya.
Fokus penyelidikan ini memperlihatkan keseriusan KPK dalam menelusuri alur pengadaan lahan yang diduga bermasalah, terutama terkait proses administrasi, nilai pembayaran, hingga aliran anggaran di lapangan.
Isu korupsi lahan Whoosh ini juga semakin hangat diperbincangkan masyarakat, terlebih setelah muncul dugaan mark up dari sejumlah tokoh, sehingga menuntut transparansi penuh demi menjaga kepercayaan publik terhadap proyek infrastruktur besar tersebut.
KPK Sudah Periksa Banyak Saksi, tapi Identitas Dirahasiakan
KPK memastikan telah memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami dugaan korupsi dalam pengadaan lahan proyek Whoosh.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa tim penyidik mengurai kembali proses pengadaan lahan yang digunakan sebagai jalur kereta cepat, termasuk siapa saja pihak yang berperan dalam tahapan awal hingga pembayaran.
Menurut Budi, banyak pihak sudah dipanggil ke gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, meski KPK belum dapat mengungkap identitas para saksi karena perkara masih di tahap penyelidikan.
Budi menegaskan bahwa tim tidak hanya mengumpulkan keterangan dari saksi utama, tetapi juga melakukan analisis silang dari berbagai dokumen, laporan internal, dan informasi lapangan untuk memastikan unsur pelanggaran dapat dipetakan secara jelas.
Pendalaman ini dilakukan untuk menguji apakah terjadi penyimpangan prosedur atau manipulasi nilai tanah yang berpotensi merugikan negara.
Mark Up Kembali Disorot Publik
Isu dugaan mark up proyek Whoosh kembali mencuat setelah mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyebutkan adanya indikasi pembengkakan biaya dalam proses pembangunannya.
Pernyataan ini sontak memantik diskusi luas di ruang publik dan media sosial, terutama karena proyek Whoosh sudah lama menjadi simbol prestise sekaligus kontroversi.
Sebagian netizen menilai penyelidikan KPK harus dibuka seluas mungkin, sementara sebagian lainnya meminta pemerintah transparan terkait perhitungan biaya final.