ICW Desak Pemerintah Ungkap Kajian Awal Proyek Kereta Cepat Whoosh di Tengah Polemik Utang Rp116 Triliun

photo author
- Kamis, 13 November 2025 | 07:09 WIB
Kereta Cepat Whoosh melintas di jalur Jakarta-Bandung pada siang hari. (HukamaNews.com / Instagram @keretacepat_id))
Kereta Cepat Whoosh melintas di jalur Jakarta-Bandung pada siang hari. (HukamaNews.com / Instagram @keretacepat_id))

HUKAMANEWS – Polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh kembali menyeruak ke publik.

Kali ini, sorotan datang dari Indonesian Corruption Watch (ICW) yang menilai persoalan utang jumbo tersebut mencerminkan lemahnya perencanaan pemerintah dalam proyek strategis nasional.

Aktivis sekaligus peneliti ICW, Almas Sjafrina, menyebut kasus Whoosh bisa menjadi momentum penting untuk menagih kajian awal pengadaan proyek yang dinilai tidak transparan sejak awal.

Menurutnya, pembengkakan utang hingga Rp116 triliun kepada China seharusnya sudah bisa diantisipasi jauh sebelum proyek dijalankan.

Baca Juga: Terungkap! Bukan Teroris, Ini Alasan Mengharukan di Balik Aksi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta yang Bikin Sekolah Panik

“Yang membuat bingung kok sekarang baru ribut gimana cara bayarnya. Ini harusnya sudah dipikirkan sebelum programnya jalan,” ujar Almas dalam podcast bersama Bambang Widjojanto, dikutip Rabu (12/11/2025).

Peringatan: Bom Waktu Bernama Utang Whoosh

Polemik utang Whoosh mencuat setelah Dirut PT KAI (Persero), Bobby Rasyidin, menyebut utang proyek tersebut sebagai “bom waktu” bagi keuangan negara.

Bahkan, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menggunakan APBN untuk menalangi pembayaran ke China Development Bank (CDB).

Pernyataan itu memperkuat kekhawatiran publik soal beban finansial yang ditinggalkan proyek Whoosh.

ICW menilai, ini adalah tanda bahwa perencanaan proyek dilakukan terlalu terburu-buru tanpa kajian risiko keuangan yang matang.

Baca Juga: Kuota Haji Diatur Ulang? Sestama Baznas Dipanggil KPK, Dugaan Korupsi Rp1 Triliun Bikin Geger Jamaah!

“Sebetulnya ini menunjukkan bagaimana pemerintah kita belum matang di level perencanaan. Persiapan belum tuntas, tapi proyek sudah jalan duluan,” lanjut Almas.

Prediksi Pendapatan Melenceng, Kajian Tak Jelas

Menurut Almas, proyek Whoosh seharusnya diawali dengan kajian kebutuhan dan proyeksi penumpang yang akurat. Namun, kenyataannya perhitungan soal pendapatan dan keberlanjutan proyek justru meleset jauh dari harapan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X