HUKAMANEWS – Tragedi ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.
Puluhan siswa dan tenaga pendidik mengalami luka serius mulai dari luka bakar, gangguan pendengaran, hingga patah tulang tengkorak.
Insiden ini menyorot kembali pentingnya sistem keamanan di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak-anak.
Kepolisian dan tim medis bergerak cepat menangani korban sejak menit pertama kejadian.
Polda Metro Jaya memastikan semua korban mendapat perawatan intensif, baik secara fisik maupun psikologis, untuk mencegah trauma jangka panjang.
Hingga kini, sebagian korban masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit di Jakarta.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa (11/11/2025) itu disebut sebagai salah satu insiden paling serius di lingkungan sekolah selama beberapa tahun terakhir.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti ledakan yang sempat mengguncang kawasan Kelapa Gading tersebut.
Korban Alami Cedera Berat, Termasuk Patah Tulang Tengkorak
Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya, Kombes Pol dr. Martinus Ginting, mengungkapkan bahwa kondisi korban bervariasi, namun sebagian di antaranya mengalami luka berat yang mengancam jiwa.
“Para korban mengalami beragam luka mulai dari luka bakar, gangguan pendengaran, syok akibat kehilangan darah, hingga cedera kepala dan patah tulang tengkorak,” ujar Martinus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/11).
Martinus juga menambahkan, beberapa korban mengalami gangguan pernapasan akibat paparan asap serta luka dari serpihan logam di lokasi ledakan.
“Kami memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik. Sejak awal, tim medis bergerak cepat sesuai prinsip golden period yang sangat menentukan peluang pemulihan,” tegasnya.