Pemerintah Kaji Pembatasan PUBG Usai Ledakan SMAN 72 Jakarta, DKI Beri Dukungan Penuh

photo author
- Selasa, 11 November 2025 | 10:10 WIB
Gubernur DKI dan Mensesneg membahas kajian pembatasan PUBG usai insiden SMAN 72 Jakarta. (HukamaNews.com / Pemprov DKI Jakarta)
Gubernur DKI dan Mensesneg membahas kajian pembatasan PUBG usai insiden SMAN 72 Jakarta. (HukamaNews.com / Pemprov DKI Jakarta)

HUKAMANEWSLedakan di SMAN 72 Jakarta kembali menghidupkan perdebatan soal pembatasan game online, terutama PUBG, yang disebut pemerintah berpotensi memengaruhi perilaku remaja.

Wacana pembatasan game online ini langsung mendapatkan perhatian publik karena menyangkut keamanan anak sekolah serta dampak game terhadap psikologis generasi muda.

Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini berada dalam posisi yang sama: mengutamakan pencegahan agar insiden serupa tidak kembali terjadi.

Gagasan pembatasan game online ini muncul setelah Presiden Prabowo menerima laporan lengkap dari para menteri.

Baca Juga: Proyek Rp231 Miliar Jadi Sorotan, KPK Siap Langkah Besar Usai Sidang Kasus Jalan Sumut yang Seret Nama Bobby Nasution

Isu ini juga menjadi salah satu topik yang paling ramai di media sosial karena beririsan dengan gaya hidup remaja, perkembangan teknologi, dan budaya e-sports di Indonesia.

Dalam pemberitaan ini, kata kunci seperti game online, PUBG, dan pembatasan remaja menjadi fokus utama perbincangan publik.

DKI Jakarta Dukung Kajian Pembatasan Game Online

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan komitmen penuh pemerintah daerah untuk mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait pengawasan game online.

Ia mengatakan bahwa langkah tegas ini bertujuan melindungi siswa dan meminimalisir potensi tindakan yang dipicu oleh konten digital yang tidak sesuai.

Baca Juga: Buruh Bekasi Desak Kenaikan Upah 10,5 Persen, ITUC Titip Pesan untuk Presiden Prabowo

Menurutnya, insiden SMAN 72 Jakarta menjadi peringatan penting bagi seluruh pemangku kebijakan.

Pramono mengungkapkan bahwa ia langsung meninjau lokasi kejadian dan menemui sejumlah korban yang dirawat di rumah sakit.

Ia menyebut bahwa pengalaman langsung tersebut membuatnya yakin perlunya kebijakan baru yang lebih preventif.

"Dukungan penuh akan diberikan kepada pemerintah pusat agar kejadian serupa tidak terulang," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X