Sementara itu, kalangan pebisnis menilai kasus ini harus menjadi momentum bagi otoritas seperti OJK dan BEI untuk memperketat verifikasi dan audit dokumen keuangan agar kasus serupa tidak kembali terjadi.
Kasus ini kini masih bergulir di pengadilan. Namun publik menanti langkah tegas aparat penegak hukum, termasuk kemungkinan penyelidikan pidana atas dugaan pemalsuan dokumen keuangan.
Selain itu, otoritas pasar modal dan lembaga pengawas keuangan juga didesak untuk meninjau ulang riwayat dan rekam jejak para pejabat yang pernah menduduki posisi strategis di lembaga keuangan negara.
Bagi Jusuf Hamka, kasus ini bukan sekadar soal uang.
“Yang saya perjuangkan itu kebenaran dan keadilan, bukan hanya angka triliunan,” ujarnya di persidangan.
Pernyataan itu menegaskan satu hal: di balik angka fantastis dan nama besar, integritas tetap menjadi mata uang paling mahal dalam dunia bisnis.