HUKAMANEWS - Penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek terus bergulir.
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali memanggil Fiona Handayani, mantan staf khusus Mendikbudristek Nadiem Makarim, untuk menjalani pemeriksaan lanjutan hari ini, Selasa (5/8/2025).
Langkah ini dilakukan untuk mendalami lebih lanjut peran empat tersangka yang sebelumnya sudah ditetapkan, termasuk Jurist Tan yang juga merupakan eks stafsus Nadiem.
Fiona tiba di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca Juga: Bikin Kaget! Ranpur Anoa Tiba-Tiba Muncul di Kejagung, Begini Penjelasan Kapuspenkum
Ia tampil mengenakan batik coklat dengan tas ransel senada dan memilih untuk tidak memberikan pernyataan apa pun kepada awak media.
Sama seperti sebelumnya, ia hanya menyapa singkat lalu langsung masuk ke ruang pemeriksaan.
Menurut kuasa hukumnya, Indra Haposan Sihombing, pemanggilan Fiona kali ini bertujuan untuk menggali hubungan antara kliennya dengan empat tersangka utama dalam perkara ini.
"Ya hari ini pemeriksaan terkait untuk hubungannya dengan empat tersangka lainnya," ujar Indra kepada wartawan.
Empat tersangka yang tengah disorot dalam kasus ini adalah nama-nama penting di lingkup Kementerian Pendidikan, di antaranya Sri Wahyuningsih, Mulyatsyah, Jurist Tan, dan Ibrahim Arief.
Mereka masing-masing memiliki peran strategis dalam struktur pengadaan barang teknologi di Kemendikbudristek selama periode 2020-2021.
Baca Juga: Disikat Kejagung! Uang Dolar dan Mobil Mewah Riza Chalid Disita dalam Kasus Korupsi Minyak Pertamina
Adapun Jurist Tan, menjadi sorotan khusus karena diduga berperan aktif dalam proses awal perencanaan program digitalisasi pendidikan sejak 2019.
Ia bahkan disebut tergabung dalam grup WhatsApp internal bernama “Mas Menteri Core Team” bersama Fiona dan Nadiem Makarim.
Fakta ini diungkap oleh Abdul Qohar, mantan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, yang menyebut bahwa grup tersebut telah membahas rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan sebelum Nadiem resmi menjabat sebagai menteri.