Kelompok ini menuntut pemerintah untuk berterima kasih atas kunci dekripsi yang telah diberikan.
Pesan kepada Pemerintah dan Masyarakat
Pesan yang disampaikan oleh Brain Cipher tidak hanya berisi permintaan maaf, tetapi juga sebuah ancaman yang serius jika pemerintah mencoba mengklaim pengembalian data tanpa melibatkan mereka.
Kelompok ini jelas ingin menunjukkan kekuatan dan kemampuan mereka dalam melakukan peretasan, sekaligus menekankan bahwa mereka bisa menjadi ancaman yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Tindakan Brain Cipher ini menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat dan pemerintah.
Ada yang menganggap bahwa tindakan pemerintah yang tidak mau berunding adalah langkah yang tepat, sementara yang lain merasa bahwa pemerintah seharusnya mencari cara lain untuk menangani masalah ini tanpa harus memenuhi tuntutan peretas.
Banyak pihak yang berharap agar pemerintah bisa lebih meningkatkan sistem keamanan data nasional, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.
Serangan ini juga menjadi pelajaran bagi perusahaan dan instansi pemerintah untuk lebih waspada dan memperkuat sistem keamanan siber mereka.
Alasan utama mengapa serangan ini terjadi adalah karena Brain Cipher melihat pusat data sebagai industri berteknologi tinggi yang mestinya didukung oleh investasi besar.
Dengan meretas pusat data, mereka berharap bisa mendapatkan uang dalam jumlah besar.
Namun, ketika pemerintah menolak untuk berunding dan membayar tebusan, mereka memutuskan untuk merilis kunci dekripsi sebagai bentuk 'niat baik', meskipun dengan ancaman bahwa data yang diretas bisa dipublikasikan jika pemerintah mengklaim pengembalian data tanpa melibatkan mereka.
Baca Juga: Mundur Dari Jabatan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Publik Masih Kecewa
Ke depan, penting bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dalam menghadapi serangan siber.