Jokowi Tanggapi Desakan Mundurnya Menkominfo, Evaluasi Serangan Ransomware PDNS dan Pentingnya Cadangan Data Nasional

photo author
- Rabu, 3 Juli 2024 | 13:35 WIB
Jokowi jawab desakan mundur Menkominfo Budi Arie Setiadi akibat serangan ransomware PDNS Surabaya. Pemerintah fokus pemulihan dan evaluasi. (jangkauindonesia / HukamaNews.com)
Jokowi jawab desakan mundur Menkominfo Budi Arie Setiadi akibat serangan ransomware PDNS Surabaya. Pemerintah fokus pemulihan dan evaluasi. (jangkauindonesia / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan jawaban terkait desakan agar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mundur dari jabatannya.

Desakan ini muncul akibat insiden peretasan ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya.

Sejak Rabu, 17 Juni 2024, PDNS di Surabaya mengalami serangan siber dalam bentuk ransomware bernama Brain Chiper, varian terbaru dari Lockbit 3.0.

Baca Juga: Gaji Pas-pasan Tapi Mau Mobil Honda? Simak Tips Hemat Beli Mobil Impian dan Daftar Harga Honda Terbaru Juli 2024 di Sini!

Akibat serangan ini, server sejumlah lembaga dan kementerian lumpuh. Puncaknya, PDNS mulai tidak bisa diakses sejak Kamis, 20 Juni 2024, yang berakibat layanan publik termasuk layanan imigrasi tidak bisa diakses.

Menurut Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet), serangan ini berdampak pada sedikitnya 282 instansi pemerintah yang menggunakan PDNS.

Insiden ini menyebabkan kekhawatiran masyarakat dan mendorong Safenet menggalang petisi yang mendesak agar Menkominfo Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya.

Baca Juga: Perbandingan Harga dan Fitur Langganan YouTube Premium Vs Spotify, Temukan Layanan Terbaik Untuk Kebutuhan Streaming Musik Anda

Petisi yang dibuka oleh Safenet di laman change.org sejak 26 Juni 2024, bertajuk "PDNS Kena Ransomware, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur!" telah ditandatangani oleh 22.177 warga net hingga hari ini.

Petisi ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan tekanan bagi pemerintah untuk mengambil tindakan tegas.

Menanggapi desakan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa segala sesuatunya telah dievaluasi.

Baca Juga: Tersangka Baru Kasus Korupsi LNG di Pertamina! KPK Seret HK dan YA, Apa Kabar Nasib Karen Agustiawan?

"Semuanya sudah dievaluasi," ujar Jokowi saat meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Karawang, Jawa Barat, pada Rabu, 2 Juli 2024.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah telah melakukan langkah-langkah evaluasi terhadap insiden yang terjadi.

Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya cadangan data nasional guna mengantisipasi insiden serupa di masa mendatang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X