nasional

Mahkamah Konstitusi (MK) RI Merilis Empat Buku Eksklusif dari Para Hakim Konstitusi Terkemuka

Kamis, 18 Januari 2024 | 13:46 WIB
MK luncurkan empat buku hakim konstitusi. (Fath Putra Mulya - Antara / BandungInsider.com)

HUKAMA NEWS - Awal tahun 2024 diwarnai dengan kehadiran empat karya sastra baru dari Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI).

Buku-buku ini adalah hasil karya para Hakim Konstitusi terkemuka, yaitu Arsul Sani, Manahan M.P. Sitompul, dan Wahiduddin Adams.

Peluncuran resmi dilakukan di Gedung MK RI, Jakarta, pada hari Kamis yang lalu.

Baca Juga: KPU Tetapkan Debat Cawapres ke 4 Pada 21 Januari 2024, Pasangan Capres Cawapres Kurangi Pengawalan Pribadi

Ketua MK, Suhartoyo, dengan penuh keyakinan menyampaikan harapannya bahwa kehadiran buku-buku ini akan memberikan wawasan baru yang bernilai tinggi bagi pembaca.

"Saya yakin bahwa dengan peluncuran buku pada pagi hari ini, kita semua akan mendapatkan wawasan yang baru yang lebih berharga dibanding wawasan kita yang ada pada saat ini," ucapnya, dikutip HukamaNews.com dari Antara.

Keempat judul buku yang diperkenalkan dalam acara ini melibatkan dua mantan Hakim Konstitusi, Manahan M.P. Sitompul dan Wahiduddin Adams.

Baca Juga: Tanggapi Isu Kenaikan Pajak Hiburan, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Minta Ditunda dan Evaluasi Lagi

Buku pertama berjudul "Ora Et Labora: Perjuangan dan Pergulatan Anak Tarutung Menjadi Pengadil" oleh Manahan M.P. Sitompul, sedangkan Wahiduddin Adams menyumbangkan tiga karyanya, yakni "70 Tahun Dr. Wahiduddin Adams, S.H., M.A.

Dalam Pusaran Kehidupan dan Supremasi Konstitusi", "Keamanan Nasional dan Perlindungan HAM: Dialektika Kontraterorisme di Indonesia", dan "Membiasakan yang Benar: Kumpulan Tulisan dan Kesaksian Sahabat".

Menurut Suhartoyo, tradisi menulis buku telah menjadi bagian tak terpisahkan di MK, terutama di kalangan hakim konstitusi.

Baca Juga: Ilusi Pemakzulan Jokowi oleh Kelompok yang Tidak Siap Kalah

Ia percaya bahwa membaca buku dapat menambah khazanah pemikiran, membawa pembaca dari ketidaktahuan menuju pengetahuan yang lebih mendalam.

Suhartoyo juga berharap bahwa buku-buku yang diluncurkan bukanlah yang terakhir dari para penulisnya, khususnya Wahiduddin Adams dan Manahan M.P. Sitompul.

"Saya yakin bahwa kita masih berharap Yang Mulia Bapak Wahid akan melanjutkan aktivitas sebagai dosen. Demikian juga Yang Mulia Pak Manahan, saya kira dalam keseharian masih banyak ide gagasan dan pikiran-pikiran yang bisa dituangkan dalam buku," tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini