Sementara itu, Arsul Sani, yang baru saja dilantik sebagai hakim konstitusi, mendapatkan pujian khusus dari Suhartoyo.
"Demikian juga Pak Arsul, ini merupakan awal yang sangat baik, kebetulan beliau hobinya menulis," ujar Suhartoyo.
Dalam sambutannya, Suhartoyo juga menyoroti salah satu buku karya Wahiduddin Adams, "Membiasakan yang Benar: Kumpulan Tulisan dan Kesaksian Sahabat".
Ia menekankan bahwa buku ini memberikan pelajaran berharga bahwa sesuatu yang benar perlu dibiasakan, bukan sekadar membenarkan sesuatu yang sudah biasa dilakukan.
"Karena membenarkan sesuatu yang biasa itu masih belum teruji kebenarannya. Tapi ketika kemudian membiasakan sesuatu yang benar, itu sesuatu yang pasti sudah teruji kebenarannya," ungkap Ketua MK.
Peluncuran buku ini juga menandai langkah baru bagi Arsul Sani, yang secara resmi dilantik sebagai hakim konstitusi di Istana Negara pada hari yang sama, Kamis lalu.
Baca Juga: Pelaku Pembuangan Bayi di Depok yang Membuat Geger, Berhasil Diamankan dalam Waktu Singkat
Dengan hobinya menulis, Arsul Sani diharapkan dapat berkontribusi dengan karya-karyanya di dunia hukum konstitusi.
Semua ini menjadikan peluncuran buku ini sebagai momen yang bersejarah di dunia hukum Indonesia pada awal tahun 2024. ***
Artikel Terkait
Arti Dissenting Opinion yang Mewarnai Putusan Hakim MK terkait batas Usia Capres dan Cawapres
5 Pernyataan Mengejutkan Anwar Usman Usai Dipecat, Mulai dari Fitnah hingga Tak Mundur sebagai Hakim MK
Detik-detik Jelang Pelantikan Suhartoyo Jadi Ketua MK, Resmi Gantikan Anwar Usman
Anwar Usman Ajukan Surat Keberatan Atas Pengangkatan Suhartoyo Jadi Ketua MK
Rilis UGM, Sering Bolos di Rapat Permusyawaratan Hakim Sampai 28 Kali, Hakim MK Anwar Usman Terkejut
Permohonan Denny Indrayana dan Zainal Arifin Mochtar Soal Batasan Usia Capres Cawapres Ditolak MK