Ammar Zoni Curhat Soal Rindu Anak, Pengacara Bongkar Alasan Akses Komunikasi Masih Tertutup dari Irish Bella

HUKAMANEWS - Kerinduan Ammar Zoni terhadap kedua anaknya kembali mencuat, dan isu ini menjadi sorotan publik yang mengikuti perjalanan keluarga mantan pasangan Ammar Zoni dan Irish Bella.

Pengacara Ammar Zoni menegaskan bahwa kebutuhan komunikasi antara ayah dan anak adalah bagian penting dari pemulihan emosional kliennya, terutama di tengah proses hukum yang sedang berjalan.

Kasus akses komunikasi ini menjadi refleksi lebih luas tentang hak anak, peran orang tua, dan dinamika pascaperceraian di Indonesia yang kerap memunculkan pertanyaan publik tentang pentingnya hubungan ayah-anak tetap terjaga.

Baca Juga: KPK Pajang Rp 300 Miliar dari Skandal Taspen, Ungkap Modus Investasi Fiktif Taspen Hampir Rp 1 Triliun!

Ammar Zoni Disebut Sangat Merindukan Kedua Anaknya

Pengacara Ammar Zoni, Jon Mathias, mengungkapkan bahwa kliennya tengah berada dalam situasi emosional yang berat akibat lamanya tidak berkomunikasi dengan kedua anaknya, hasil pernikahan dengan Irish Bella.

Menurut Jon Mathias, kerinduan itu disampaikan langsung oleh Ammar saat keduanya bertemu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (20/11/2025).

Ia menegaskan bahwa dalam setiap proses hukum, kebutuhan emosional antara ayah dan anak tetap seharusnya mendapat ruang, terlebih bagi anak-anak yang sedang bertumbuh.

Kuasa Hukum Minta Irish Bella Beri Akses Komunikasi

Dalam pernyataannya, Jon Mathias berharap Irish Bella membuka kesempatan komunikasi bagi anak-anak agar bisa kembali terhubung dengan Ammar.

Baca Juga: Eksepsi Ditolak! Ammar Zoni Kini di Ujung Penentuan Hakim, Putusan Sela Jadi Penentu Nasib Sang Aktor di Nusakambangan

Ia menyebut bahwa meski hubungan rumah tangga sudah selesai, hubungan ayah dan anak tetap harus dihormati dan dijaga.

Menurutnya, komunikasi sederhana seperti mendengar suara anak saja sudah cukup berarti untuk Ammar yang kini berada dalam situasi terbatas.

Kekhawatiran Soal Ikatan Emosional Anak dan Ayah

Jon menyampaikan kekhawatirannya bahwa keterbatasan akses ini dapat memengaruhi memori emosional anak-anak terhadap figur Ammar sebagai ayah.