Menurut pengamat keamanan siber dan terorisme Ridwan Habib, algoritma media sosial yang menampilkan konten sesuai minat pengguna justru bisa menjadi pintu masuk bagi ideologi ekstrem.
“Anak-anak yang mencari konten tentang senjata atau kekerasan bisa diarahkan ke forum-forum berisi glorifikasi pelaku teror,” ujarnya.
Efeknya disebut sebagai “copycat effect” , ketika pelaku muda meniru aksi kekerasan yang mereka lihat secara daring demi sensasi eksistensi atau perhatian publik.
Mereka tidak memahami konteks ideologinya, namun tergoda oleh citra “pahlawan” yang dibentuk dunia maya.
Peran Keluarga dan Sekolah Jadi Benteng Pertama
Densus 88 menegaskan bahwa penanganan kasus seperti ini tidak bisa hanya berfokus pada penegakan hukum. Keluarga dan sekolah perlu berperan aktif dalam mendeteksi dini perubahan perilaku anak.
“Fenomena seperti ini perlu menjadi perhatian bersama, bukan hanya aparat, tapi juga keluarga, pendidikan, dan lingkungan digital anak-anak kita,” tegas AKBP Mayndra.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya juga menyoroti pentingnya literasi digital dan empati sosial di sekolah.
Kurikulum yang mendorong diskusi kritis dan edukasi digital dianggap dapat mempersempit ruang penyebaran ideologi ekstrem di kalangan pelajar.
Beberapa sekolah di DKI Jakarta bahkan mulai menggandeng psikolog dan pakar keamanan siber untuk memberikan pelatihan deteksi dini perilaku ekstrem pada siswa dan guru.
Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Titik Lemah Tersulit Polri: Reformasi 3 Bulan, Publik Diminta Ikut Mengawasi
Warganet di media sosial ramai menyoroti kasus ini sebagai peringatan keras tentang lemahnya pengawasan dunia maya bagi remaja.
“Zaman sekarang anak bisa belajar apa saja di internet, termasuk yang berbahaya,” tulis salah satu pengguna X (Twitter).
Sebagian lain mendesak pemerintah untuk memperkuat filterisasi konten ekstrem serta memperluas edukasi digital parenting bagi orang tua.
Artikel Terkait
Tersangka Chromebook Akhirnya Diserahkan ke JPU, Eks Mendikbud Nadiem Datang Bergiliran, Satu Pejabat Masih Buron!
Nadiem Makarim Dilimpahkan ke Jaksa, Franka Franklin Setia Dampingi, Publik Soroti Sikap Tenangnya di Kejari Jakpus
Buruh Bekasi Desak Kenaikan Upah 10,5 Persen, ITUC Titip Pesan untuk Presiden Prabowo
Proyek Rp231 Miliar Jadi Sorotan, KPK Siap Langkah Besar Usai Sidang Kasus Jalan Sumut yang Seret Nama Bobby Nasution
Pemerintah Kaji Pembatasan PUBG Usai Ledakan SMAN 72 Jakarta, DKI Beri Dukungan Penuh