“Pemeriksaan lanjutan akan melibatkan pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan serta sejumlah ahli,” kata Nanang.
Rudianto menilai langkah tersebut sangat penting agar penyelidikan tidak berhenti di permukaan.
Ia mengingatkan bahwa kasus Al Khoziny bukan hanya soal kelalaian, tapi juga potensi pelanggaran tata kelola bangunan di pesantren, yang selama ini luput dari pengawasan ketat pemerintah daerah maupun Kementerian Agama.
Kasus ini juga menjadi pelajaran berharga bagi ribuan pesantren di seluruh Indonesia, terutama di Jawa Timur yang dikenal sebagai provinsi dengan jumlah ponpes terbanyak.
Banyak bangunan asrama dan tempat ibadah di lingkungan pesantren dibangun secara swadaya tanpa perencanaan teknis yang matang.
Menurut pengamat tata kota dan konstruksi dari ITS, banyak pondok pesantren masih menggunakan desain tradisional tanpa memperhitungkan kapasitas beban atau sirkulasi udara yang baik.
“Kalau pondok pesantren sudah menampung ratusan santri, konstruksi bangunan harus diperlakukan sama seriusnya dengan fasilitas publik lainnya,” katanya saat dihubungi secara terpisah.
Dari sisi publik, respons warganet di media sosial juga ramai menuntut keadilan. Tagar #UsutTuntasAlKhoziny sempat menjadi trending di X (Twitter), dengan ribuan cuitan yang menyoroti lemahnya pengawasan terhadap pembangunan gedung pendidikan berbasis keagamaan.
Banyak yang berharap agar tragedi ini tak hanya berhenti sebagai berita duka, melainkan menjadi momentum pembenahan menyeluruh.
Desakan DPR agar polisi segera menetapkan tersangka bukan sekadar tekanan politik, tetapi bentuk tanggung jawab moral terhadap keselamatan masyarakat.
Tragedi Al Khoziny telah menjadi alarm keras bahwa pembangunan tanpa pengawasan ketat bisa berujung maut.
Ke depan, pemerintah dan lembaga keagamaan perlu berkolaborasi dalam memastikan setiap proyek pembangunan pondok pesantren memenuhi standar keamanan konstruksi.
Edukasi tentang pentingnya sertifikasi bangunan dan audit struktural juga harus diperluas hingga ke tingkat pesantren kecil.
Artikel Terkait
10 Santri Ponpes Al Khoziny Masih Hilang, Evakuasi Berpacu Waktu dengan Harapan Tipis di Tengah Puing
Ambruknya Ponpes Al Khoziny Ungkap Fakta Borok Infrastruktur, Ribuan Pesantren di Indonesia Tak Punya Izin Bangunan
Di Balik Tangis Keluarga, Tim DVI Polda Jatim Berjuang Identifikasi 17 Santri Al Khoziny
DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 17 Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Ponpes Al Khoziny Ambruk, Pihak Pesantren Minta Maaf, Polisi Tetap Lanjutkan Proses Hukum