DPR Desak Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny, Puluhan Santri Jadi Korban

photo author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:02 WIB
Anggota DPR Rudianto Lallo desak polisi usut tuntas tragedi mushala Ponpes Al Khoziny. (HukamaNews.com / Net)
Anggota DPR Rudianto Lallo desak polisi usut tuntas tragedi mushala Ponpes Al Khoziny. (HukamaNews.com / Net)

“Pemeriksaan lanjutan akan melibatkan pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan serta sejumlah ahli,” kata Nanang.

Rudianto menilai langkah tersebut sangat penting agar penyelidikan tidak berhenti di permukaan.

Ia mengingatkan bahwa kasus Al Khoziny bukan hanya soal kelalaian, tapi juga potensi pelanggaran tata kelola bangunan di pesantren, yang selama ini luput dari pengawasan ketat pemerintah daerah maupun Kementerian Agama.

Kasus ini juga menjadi pelajaran berharga bagi ribuan pesantren di seluruh Indonesia, terutama di Jawa Timur yang dikenal sebagai provinsi dengan jumlah ponpes terbanyak.

Banyak bangunan asrama dan tempat ibadah di lingkungan pesantren dibangun secara swadaya tanpa perencanaan teknis yang matang.

Baca Juga: Belum Kapok! Ammar Zoni Diduga Kendalikan Narkoba dari Rutan Salemba, Netizen: Fix, Sinetron Hidup Nih

Menurut pengamat tata kota dan konstruksi dari ITS, banyak pondok pesantren masih menggunakan desain tradisional tanpa memperhitungkan kapasitas beban atau sirkulasi udara yang baik.

“Kalau pondok pesantren sudah menampung ratusan santri, konstruksi bangunan harus diperlakukan sama seriusnya dengan fasilitas publik lainnya,” katanya saat dihubungi secara terpisah.

Dari sisi publik, respons warganet di media sosial juga ramai menuntut keadilan. Tagar #UsutTuntasAlKhoziny sempat menjadi trending di X (Twitter), dengan ribuan cuitan yang menyoroti lemahnya pengawasan terhadap pembangunan gedung pendidikan berbasis keagamaan.

Banyak yang berharap agar tragedi ini tak hanya berhenti sebagai berita duka, melainkan menjadi momentum pembenahan menyeluruh.

Desakan DPR agar polisi segera menetapkan tersangka bukan sekadar tekanan politik, tetapi bentuk tanggung jawab moral terhadap keselamatan masyarakat.

Baca Juga: Institut USBA: Keppres 110P/2025 Berpotensi Ciptakan Tumpang Tindih dan Krisis Tata Kelola Otsus Papua

Tragedi Al Khoziny telah menjadi alarm keras bahwa pembangunan tanpa pengawasan ketat bisa berujung maut.

Ke depan, pemerintah dan lembaga keagamaan perlu berkolaborasi dalam memastikan setiap proyek pembangunan pondok pesantren memenuhi standar keamanan konstruksi.

Edukasi tentang pentingnya sertifikasi bangunan dan audit struktural juga harus diperluas hingga ke tingkat pesantren kecil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X