10 Santri Ponpes Al Khoziny Masih Hilang, Evakuasi Berpacu Waktu dengan Harapan Tipis di Tengah Puing

HUKAMANEWS – Pencarian korban robohnya bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, masih terus berlangsung.

Hingga Senin 6 Oktober 2025 sore, sebanyak 10 orang santri dan warga dilaporkan belum ditemukan di antara reruntuhan.

Tragedi yang mengguncang masyarakat Sidoarjo ini telah menewaskan 53 orang dan melukai puluhan lainnya.

Upaya evakuasi yang dilakukan selama tiga hari terakhir masih menghadapi tantangan besar akibat struktur bangunan yang hancur total dan kondisi tanah yang labil pascahujan deras.

Baca Juga: Jokowi Curhat ke Prabowo soal Gibran yang Terus Dibully: Setiap Hari Kena Serangan di Medsos

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan turun langsung ke lokasi untuk memastikan proses evakuasi berjalan cepat dan aman.

“Hari ini kami harapkan proses pembersihan dan evakuasi bisa selesai, meski masih ada sekitar 10 orang yang belum ditemukan,” ujar Budi dalam keterangan resmi, Senin (6/10).

Proses Evakuasi Terkendala Kondisi Medan dan Cuaca

Menurut Budi, tim SAR gabungan yang terdiri dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, relawan, serta warga setempat, bekerja tanpa henti sejak dini hari.

Namun, proses pencarian terkendala tumpukan puing berat dan curah hujan tinggi yang membuat tanah di sekitar lokasi menjadi becek dan licin.

“Hasil kaji cepat kami di lapangan menunjukkan kemungkinan masih ada beberapa jenazah tertimbun di bawah reruntuhan. Kami harus berhati-hati agar tidak merusak struktur bangunan yang belum stabil,” tambahnya.

Baca Juga: Belum Pasti, Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025 Cair? Ini Penjelasan dari Istana

Sementara itu, Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim telah menerima lima potongan tubuh manusia yang ditemukan oleh tim pencarian.

Semua temuan tersebut kini tengah diidentifikasi di RS Bhayangkara Surabaya untuk memastikan identitas para korban.