Di Balik Tangis Keluarga, Tim DVI Polda Jatim Berjuang Identifikasi 17 Santri Al Khoziny

photo author
- Rabu, 8 Oktober 2025 | 08:00 WIB
Petugas DVI Polda Jatim identifikasi jenazah korban ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (HukamaNews.com / Net)
Petugas DVI Polda Jatim identifikasi jenazah korban ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS – Suasana duka masih menyelimuti RS Bhayangkara Surabaya, Selasa malam (7/10/2025).

Tangis keluarga terdengar lirih di lorong rumah sakit saat satu per satu jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

Bukan tugas yang mudah. Di balik jas putih dan masker tebal, para anggota DVI bekerja hampir tanpa henti sejak musibah itu terjadi.

Setiap kantong jenazah bukan sekadar angka, tapi kisah hidup yang harus dipulangkan kepada keluarga dengan penuh kehormatan dan kepastian.

Baca Juga: Pengguna Nothing Phone Wajib Tahu! Fitur Rekam Panggilan Sekali Tekan Resmi Hadir Tanpa Update Manual!

Kombes Pol Khusnan Marzuki, Kabid Dokkes Polda Jatim, menyampaikan bahwa hingga Selasa malam, timnya telah berhasil mengidentifikasi 17 dari 18 kantong jenazah yang dikirim ke RS Bhayangkara Surabaya.

“Satu tubuh ternyata milik satu orang dari dua kantong jenazah setelah dilakukan tes DNA dan pemeriksaan medis,” ujarnya dengan nada hati-hati.

Kerja Sunyi di Ruang Dingin

Di ruang identifikasi yang penuh alat medis dan aroma disinfektan, tim DVI berpacu dengan waktu.

Mereka melakukan pemeriksaan postmortem, mulai dari sidik jari, pencocokan gigi, hingga tes DNA, lalu mencocokkannya dengan data antemortem yang dikumpulkan dari keluarga korban.

“Ini bukan sekadar prosedur forensik,” ungkap salah satu anggota tim DVI yang enggan disebut namanya.

“Kami membawa tanggung jawab moral. Keluarga menunggu di luar dengan doa dan harapan. Itu yang membuat kami tidak boleh salah.”

Baca Juga: Etanol di BBM Pertamina Lebih Aman dan Ramah Mesin, Ini Penjelasan Ahli ITB

Proses itu memerlukan ketelitian ekstrem. Dalam satu kasus, dua kantong jenazah ternyata berasal dari satu tubuh yang sama.

Melalui kombinasi hasil DNA dan pemeriksaan medis, tim berhasil memastikan identitas korban atas nama Moh. Ali Sirojuddin (13 tahun) asal Surabaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X