Sementara yang lain menyoroti sisi sistemik, seperti lemahnya pengawasan dan “longgarnya” komunikasi napi dengan dunia luar.
“Kalau bisa pakai aplikasi chat terenkripsi dari dalam rutan, itu artinya sistemnya bolong banget,” komentar akun lain.
Kasus Ammar Zoni bukan sekadar kisah jatuh-bangun seorang selebritas, tapi juga alarm keras bagi pemerintah soal kondisi rutan dan lapas di Indonesia.
Selama sistem keamanan dan rehabilitasi masih lemah, praktik serupa bisa terulang kapan saja.
Pemerintah perlu memperkuat pengawasan digital, memperbaiki sistem rehabilitasi, dan memberikan program edukatif agar mantan pengguna tak kembali terjerat.
Masyarakat pun diimbau untuk lebih kritis, bukan sekadar menghakimi, melainkan mendukung pendekatan yang lebih manusiawi dan berbasis pemulihan.***
Artikel Terkait
Kuasa Hukum Ammar Zoni Ajukan Permohonan Rehabilitasi Narkoba kepada Polres Metro Jakarta Barat
Putusan Eksepsi Ditolak, Ammar Zoni Tetap di Jalur Pidana di Pengadilan Negeri Jakbar
Ammar Zoni Menangis Haru, Permohonan Rehabilitasi Dikabulkan Hakim PN Jakbar
Kabar Bahagia, Lepas dari Ammar Zoni, Irish Bella Dipersunting Pengusaha Tajir Haldy Sabri
Ammar Zoni Terima Hukuman Penjara 4 Tahun, Tak Tinggal Diam, Kuasa Hukumnya Siapkan Langkah Mengejutkan di Sidang Kasasi