Dari kebijakan ini, Kejagung memperkirakan kerugian negara mencapai Rp1,98 triliun, meski jumlah final masih menunggu hasil audit BPKP.
Kontroversi di Balik Gugatan Praperadilan
Praperadilan Nadiem memunculkan perdebatan di ruang publik. Sebagian masyarakat menilai langkah hukum ini wajar, mengingat setiap warga negara berhak membela diri dan menilai sah atau tidaknya penetapan tersangka.
Namun, di sisi lain, publik menyoroti bahwa kasus ini menyangkut dana pendidikan yang seharusnya diprioritaskan untuk pemerataan akses belajar, terutama bagi siswa di daerah tertinggal.
“Kalau benar ada kerugian triliunan rupiah, maka dampaknya bukan hanya keuangan negara, tapi masa depan anak-anak sekolah,” tulis salah satu komentar warganet di media sosial X (dulu Twitter).
Baca Juga: BGN Hentikan Sementara Pendaftaran Mitra SPPG, Fokus Verifikasi Demi Transparansi MBG
Pakar hukum tata negara dari Universitas Indonesia, Andi Syahrul, menilai gugatan ini akan menjadi preseden penting.
“Jika pengadilan mengabulkan, maka Kejagung harus memperkuat dasar hukum dalam setiap penetapan tersangka agar tidak dianggap cacat formil,” katanya.
Menunggu Putusan PN Jaksel
Gugatan praperadilan ini akan diuji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang perdana diperkirakan digelar pekan depan.
Jika hakim menyatakan penetapan tersangka tidak sah, status hukum Nadiem bisa gugur, dan Kejagung harus mengulang proses penyidikan dari awal.
Kasus ini bukan hanya soal nama besar Nadiem Makarim, tetapi juga cerminan dari tata kelola pengadaan barang dan jasa di sektor pendidikan.
Baca Juga: Puan Maharani Desak Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Marak Kasus Keracunan
Publik kini menunggu, apakah gugatan ini akan membuka ruang keadilan atau justru menambah daftar panjang drama hukum proyek pendidikan di Indonesia.
Kasus dugaan korupsi Chromebook dengan nilai kerugian hingga Rp1,98 triliun menjadi salah satu skandal pendidikan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Artikel Terkait
Lelang-lelangan Laptop Menteri Nadiem Makarim yang Kini Sudah Kenakan Rompi Tahanan, Dimulai dari Google "Pepet" Saham Gojek
Nadiem Makarim dari Tampil PD Jadi Ekspresi Muka Tegang, Usai Kejagung Umumkan Penahanan dan Kenakan Rompi Tahanan
GOTO Tegaskan Nadiem Makarim Tak Lagi Punya Peran di Gojek, Usai Jadi Tersangka Kasus Laptop Chromebook
Terseret Dua Kasus Besar! Nadiem Makarim Kini Jadi Sorotan KPK dan Kejagung dalam Skandal Digital Pendidikan
Mahfud MD Kritik Minimnya Interaksi Nadiem Makarim dengan Kampus: “Bersih, tapi Tak Paham Birokrasi”