KSP Qodari Usulkan 1 Orang 1 Akun Medsos, Solusi Atasi Fitnah dan Anonimitas?

photo author
- Minggu, 21 September 2025 | 07:00 WIB
KSP Muhammad Qodari usulkan satu orang satu akun media sosial berbasis KTP. (HukamaNews.com / Berita Satu)
KSP Muhammad Qodari usulkan satu orang satu akun media sosial berbasis KTP. (HukamaNews.com / Berita Satu)

HUKAMANEWS – Media sosial kini menjadi ruang publik yang tak terbendung, tapi juga sering berubah jadi arena fitnah, hoaks, hingga ujaran kebencian.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menilai kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Ia mendorong wacana satu orang satu akun media sosial berbasis identitas resmi agar ruang digital Indonesia lebih sehat dan akuntabel.

Dalam pandangannya, banyaknya akun anonim membuat orang mudah melempar tuduhan tanpa rasa tanggung jawab.

Akibatnya, media sosial yang sejatinya bermanfaat untuk koneksi, ekonomi, dan kreativitas justru sering disalahgunakan.

Baca Juga: Mutasi Kepsek di Prabumulih Jadi Sorotan, Kemendagri Tegas Ingatkan Wali Kota Wajib Taat Aturan

Wacana ini disampaikan Qodari saat menghadiri acara DGVeRS 2025: Celebrating Connectivity, Creativity & Community di The Dome, Senayan Park (Spark), Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025).

Ia menekankan, sudah saatnya media sosial dikelola dengan cara yang lebih serius agar manfaatnya tidak tertutupi dampak negatif.

Medsos, Ruang Anonim yang Sering Jadi Bumerang

Qodari menegaskan, fenomena akun anonim menjadi akar masalah utama.

Dalam psikologi sosial, anonimitas sering membuat seseorang kehilangan kendali dan rasa tanggung jawab.

Hal ini terlihat jelas di jagat maya, di mana pengguna dengan identitas samar kerap berani menyampaikan hal-hal yang tidak akan mereka ucapkan jika identitasnya terbuka.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Bongkar Budaya ABS di Birokrasi, Laporan Manis Ternyata Jauh dari Fakta Lapangan!

“Media sosial sering jadi ajang fitnah dan disinformasi karena ada ruang untuk akun-akun anonim. Kalau orang itu anonim, dia kehilangan tanggung jawab,” ujar Qodari.

Pernyataan ini sejalan dengan keresahan publik yang selama ini menyaksikan ramainya hoaks di platform digital, mulai dari politik, isu kesehatan, hingga gosip selebriti.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X