Menurut catatan lokal, kawasan pesisir selatan Jawa Barat, termasuk Pameungpeuk, pernah menjadi jalur strategis militer pada masa perang.
Temuan seperti ini biasanya terjadi di lahan yang baru digarap, terutama ketika warga menggali tanah untuk pertanian atau pembangunan rumah.
Kasus terbaru ini memperlihatkan bahwa sisa-sisa perang masih menjadi ancaman tersembunyi bagi masyarakat.
Warga Desa Paas sempat panik mendengar kabar adanya mortir aktif di pemukiman mereka. Namun, rasa takut itu berganti lega setelah Tim Jibom memastikan pemusnahan berjalan aman.
“Awalnya kami khawatir, apalagi banyak anak kecil yang sering main di sekitar lokasi. Tapi setelah dimusnahkan, kami merasa lebih tenang,” ujar salah satu warga.
Baca Juga: Rumah Ahmad Sahroni Ludes Dijarah, Politisi NasDem Pilih Menghilang dan Enggan Pulang
Di media sosial, netizen juga ramai membicarakan penemuan ini. Beberapa warganet menilai kejadian tersebut mirip film perang, sementara yang lain mengingatkan pentingnya edukasi soal bahaya benda bersejarah yang masih berpotensi meledak.
Iptu Bangbang menekankan agar masyarakat tidak sembarangan menyentuh benda mencurigakan, terutama yang menyerupai amunisi atau bahan peledak.
“Segera laporkan ke pihak berwenang, jangan coba-coba dipegang apalagi dipindahkan sendiri,” tegasnya.
Imbauan ini penting mengingat di beberapa daerah, warga terkadang menjadikan benda temuan seperti granat atau peluru sebagai besi tua atau koleksi. Padahal, risikonya sangat besar dan bisa memakan korban jiwa.
Kasus di Pameungpeuk ini menjadi pengingat bahwa peninggalan perang bukan sekadar sejarah, melainkan ancaman nyata jika tidak ditangani dengan benar.
Baca Juga: Kepala Dusun di Bangkalan Tertangkap Edarkan Sabu Keliling, Polisi Amankan 11 Poket Narkoba
Kecepatan warga dalam melapor serta sigapnya Tim Jibom menjadi faktor utama yang mencegah bencana.
Ke depan, masyarakat Garut dan Jawa Barat diimbau tetap waspada, khususnya saat melakukan penggalian tanah. Temuan sekecil apa pun yang mencurigakan lebih baik segera dilaporkan.
Keselamatan warga jauh lebih penting daripada rasa penasaran terhadap benda misterius.
Artikel Terkait
Kasus Laptop Chromebook Rp1,9 Triliun, Benarkah Nadiem Cuma Kambing Hitam, Jokowi Juga Bisa Dijerat Hukum?
Yusril Beberkan Pemerintah Siap Revisi UU Pemilu, DPR Bukan Cuma buat Artis dan Orang Tajir yang Kompeten Bisa Lolos ke Senayan!
Pagi Ini 8 September 2025, Sidang Perdana Gugatan Ijazah Gibran Digelar di PN Jakpus, Tuntutan Capai Rp125 Triliun
Daftar 16 Calon Hakim Agung Bocor ke Publik, DPR Tantang Warga Kasih Penilaian Sebelum Uji Kelayakan
DPR Kawal Isu Lingkungan Mulai dari Sampah, Limbah, hingga Perdagangan Karbon Jadi Fokus 2026