HUKAMANEWS - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintahannya resmi menghapus tantiem bagi komisaris dan direksi BUMN yang merugi.
Langkah ini disebut sebagai upaya menghentikan praktik akal-akalan yang selama ini merugikan keuangan negara dan menggerus kepercayaan publik.
Prabowo bahkan menyebut dirinya menemukan kasus mencengangkan, di mana seorang komisaris hanya rapat sebulan sekali namun bisa menerima bonus hingga Rp 40 miliar per tahun.
Pernyataan tegas itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Penyampaian Rancangan APBN 2026 di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (15/8).
Baca Juga: Setnov Keluar dari Sukamiskin tapi Wajib Lapor hingga 2029, Masih Ada Ruang Balik ke Panggung?
Di hadapan anggota DPR dan pejabat negara, Prabowo tidak segan menyebut praktik tantiem sebagai bentuk manipulasi yang dibungkus dengan istilah asing agar tidak mudah dipahami masyarakat.
“Dan saya hilangkan tantiem. Saya pun tidak mengerti apa arti tantiem itu, itu akal-akalan mereka saja. Dia memilih istilah asing supaya kita tidak mengerti apa itu tantiem,” ucap Prabowo disambut tepuk tangan hadirin.
Menurutnya, pemberian tantiem di BUMN kerap tidak masuk akal. Sejumlah komisaris bahkan mendapat bonus besar meski kontribusi dan kinerja perusahaan tidak sebanding.
“Masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiem-nya Rp 40 miliar setahun. Direksi pun tidak perlu tantiem kalau rugi! Kalau untung, harus benar-benar untung, jangan untung akal-akalan,” tegasnya.
Prabowo menambahkan, jika ada direksi atau komisaris yang keberatan dengan kebijakan ini, maka lebih baik segera mengundurkan diri.
Selain memangkas tantiem, pemerintah juga akan membatasi jumlah komisaris di BUMN. Menurut Prabowo, terlalu banyak komisaris justru membebani perusahaan, apalagi ketika perusahaan tersebut merugi.
“Saya potong setengah komisaris. Paling banyak enam orang. Kalau bisa cukup empat atau lima,” ungkapnya.
Kebijakan ini sekaligus menjadi perintah langsung kepada Badan Pengelola Investasi Danantara untuk merapikan tata kelola BUMN.
Baca Juga: Kronologi Kebakaran Blora, Sumur Minyak Ilegal Meledak Tewaskan 1 Warga dan 4 Kritis
Artikel Terkait
Terbongkar! Jejak Korupsi Mesin EDC Rp2,1 Triliun, KPK Geledah Rumah dan Kantor Terkait Kasus Bank BUMN
Publik Soroti 30 Wamen Rangkap Jabatan Sebagai Komisaris/Komisaris Utama di BUMN, di Saat Rakyat Sulit Cari Kerja Negara Sejahterakan Pejabat
Tom Lembong: Jaksa Tuduh Saya Langgar Aturan dengan Menunjuk Koperasi, Bukan BUMN, Padahal Gak Ada Aturannya, Saya Tetap Dukung Koperasi/UMKM
Daftar Lengkap 25 Jenderal Bintang Satu Polri Dimutasi Serentak Agustus 2025, Ada yang Jadi Kapolda hingga Dapat Tugas Khusus di BUMN,
Danantara Ditugaskan Bereskan BUMN, Mampukah Jadi Senjata Baru Presiden Prabowo Selamatkan APBN?