Jadi Sorotan Penyidik dari Untung Triliunan Jadi Bangkrut, Bos Sritex Dijerat Korupsi Kredit, Negara Boncos Rp692 M!

photo author
- Kamis, 22 Mei 2025 | 11:34 WIB
Kredit bank ratusan miliar ke Sritex bikin negara buntung, Kejagung curiga ada penyalahgunaan dana besar-besaran. (HukamaNews.com / Net)
Kredit bank ratusan miliar ke Sritex bikin negara buntung, Kejagung curiga ada penyalahgunaan dana besar-besaran. (HukamaNews.com / Net)

Utang itu berasal dari kredit yang dikucurkan oleh berbagai institusi perbankan, termasuk bank milik negara (Himbara), bank daerah, serta lebih dari 20 bank swasta.

Temuan ini membuka fakta baru bahwa Sritex ternyata memiliki jaringan utang yang luas, namun tanpa pelunasan yang jelas hingga akhir tahun lalu.

Seiring penyidikan berjalan, Kejaksaan Agung juga menetapkan tiga tersangka dalam perkara ini.

Salah satu yang menjadi perhatian publik adalah Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama PT Sritex, yang kini resmi berstatus tersangka.

Dua nama lain yang turut dijerat adalah Zainuddin Mappa, mantan Direktur Utama Bank DKI tahun 2020, dan Dicky Syahbandinata, mantan pimpinan Divisi Komersial dan Korporasi di Bank BJB.

Baca Juga: Saeful Bahri Muncul atau Kabur Lagi? Tiga Kali Mangkir Hari Ini Ditunggu Hadir di Sidang Hasto Kristiyanto

Ketiganya diduga terlibat dalam praktik korupsi terkait pemberian kredit kepada Sritex yang tidak sesuai aturan dan prosedur.

Menurut Qohar, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa dalam proses pemberian kredit tersebut terdapat pelanggaran hukum yang cukup serius.

“Pemberian kredit oleh Bank BJB dan Bank DKI kepada Sritex dilakukan tanpa mengikuti ketentuan yang berlaku, sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 692 miliar,” ujar Qohar.

Modus ini menyoroti lemahnya kontrol perbankan dalam menyalurkan dana besar, terutama kepada korporasi besar seperti Sritex yang sebelumnya dikenal sehat secara finansial.

Baca Juga: Gara-Gara Kredit Jumbo Rp3,6 T, Eks Dirut Sritex Iwan Lukminto Tengah Malam Diseret Penyidik Kejaksaan di Solo

Penyidikan terus berjalan dan Kejaksaan Agung berkomitmen untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat dalam skema ini.

Kasus Sritex menjadi pengingat bahwa transparansi keuangan dan akuntabilitas korporasi adalah hal yang mutlak di tengah tantangan ekonomi nasional.

Pihak Kejagung juga mengimbau perbankan agar memperketat prosedur analisis kredit, terutama pada perusahaan-perusahaan dengan struktur utang yang kompleks.

Kita tunggu bagaimana kelanjutan kasus ini dan sejauh mana penyidik mampu membongkar praktik yang merugikan negara ini secara tuntas.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X