HUKAMANEWS - Viralnya serial asal Malaysia berjudul 'Bidaah' tampaknya tak hanya memicu diskusi publik soal isi cerita, tapi juga membuka luka lama bagi sejumlah perempuan yang pernah menjadi santriwati di sebuah pondok pesantren di Lombok Barat.
Dalam serial tersebut, terdapat karakter bernama Walid yang digambarkan sebagai tokoh pemuka agama dengan perilaku menyimpang.
Cerita itulah yang membuat para korban merasa ada kesamaan mencolok antara alur film Bidaah dan pengalaman nyata mereka di pesantren.
Tak tinggal diam, sebanyak 22 mantan santriwati akhirnya memberanikan diri untuk melaporkan AF, pimpinan pondok pesantren sekaligus ketua yayasan di Gunung Sari, Lombok Barat, ke pihak berwajib.
Baca Juga: Ternyata! OCI Pernah Milik TNI AU, Komnas HAM Siap Bongkar Dugaan Eksploitasi Brutal!
Laporan tersebut kini sedang dalam proses penyelidikan oleh kepolisian.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Joko Jumadi, mengungkap bahwa keberanian para korban bermula dari percakapan di grup WhatsApp alumni pondok.
Obrolan itu memicu kesadaran kolektif bahwa apa yang mereka alami selama di pondok tak bisa lagi didiamkan.
Menurut Joko, para korban melihat tokoh Walid dalam film *Bidaah* seperti cermin dari sosok pimpinan pondok mereka dulu.
Mirisnya, pelaku diduga melakukan pelecehan seksual berkedok spiritual.
Baca Juga: Cak Imin Bantah Perintah Presiden Prabowo Rapatkan Barisan Bukan untuk Persiapan Pemilu Mendatang
Ia menjanjikan para santriwati “keberkahan dalam rahim” seolah tindakan menyimpang tersebut akan membawa kebaikan di masa depan.
Konsep manipulatif ini rupanya telah menjerat puluhan korban hingga bertahun-tahun lamanya.
Dari hasil pendalaman sementara, setidaknya ada 22 orang yang sudah melapor secara resmi.
Namun, angka ini masih bisa bertambah jika semakin banyak korban berani bersuara.
Artikel Terkait
Di Rembang Jawa Tengah, Tujuh Belas Wilayah Masuk Penanganan Stunting 2026
Kena Sanksi Gegara Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Lucky Hakim Disuruh 'Magang' di Kemendagri Selama 3 Bulan!
Dedi Mulyadi Mendapatkan Ancaman Serius Bakal Dibunuh, Tidak Satu Kali Saja
Jogging Sore Berujung Mimpi Buruk Dosen Cantik di Sidrap Jadi Korban Pemerkosaan Oleh Rekan Sendiri di Mess Kampus
Hingga Tahun 2026, Zulkifli Hasan Bilang Indonesia Tak Perlu Impor Beras