Kesaksian Edy Mulyadi, Said Didu Didatangi Utusan Aguan dan Dirayu Rp150 Miliar untuk Berhenti, Diam Soal PIK 2

HUKAMANEWS - Muhammad Said Didu begitu konsisten perjuangkan hak warga yang tanahnya digusur paksa untuk PSN PIK 2.

Kesaksian ini disampaikan sahabat dan rekan seperjuangannya yang juga aktivis Edy Mulyadi, dikutip dari akun TikTok @fufufafao, Senin (18/11).

"Muhammad Said Didu 6 bulan istiqomah berjuang, konsisten membela rakyat Banten yang tanahnya dirampas, yang terzalimi," kata jurnalis senior ini.

Itu sebabnya dikatakan Edy, Said Didu tak boleh sendirian dalam perjuangannya.

"Tidak boleh kita biarkan sendiri, kita harus dampingi, kita harus bela dan Alhamdulillah terus bergulir dukungan kepada Said Didu," ujar Edy.

Baca Juga: HORE! Poco X5 5G Turun Harga Rp 1 Juta, Layar AMOLED, Snapdragon 695, dan Fast Charging 67W Cuma Rp2 Jutaan

"Makanya mohon maaf kalau saya istilahkan bahwa Aguan kali ini salah pilih lawan, ya salah memilih lawan, karena Said Didu memang punya track record dalam hal perlawanan," sebut Edy.

Menurut aktivis yang juga terlibat dalam perjuangan membela keluarga korban 7 relawan eks FPI saat dibantai, perjuangan Said Didu saat berdirinya Meikarta juga kencang.

"Dulu ketika ada Meikarta ada gejala-gejala seperti ini dia juga bunyi kencang," kata Edy.

"Dan Alhamdllillah atas izin Allah, Meikarta gagal total dan mangkrak. Kemudian ketika Rempang ramai-ramainya, saya duduk tiba-tiba dia (Said Didu) sudah di sana," katanya.

"Saya ngomel ngomel bang kenapa gak ajak saya gitu," ujarnya.

Baca Juga: Hizbullah Umumkan Kepala Hubungan Media, Mohammed Afif Al-Nabulsi Tewas dalam Serangan Israel

Menurut Edy, Said Didu berkeliling menggunakan bak mobil terbuka, bertemu dengan warga dan berikan segala macam advokasi kepada warga.

"Dan hari ini di Banten juga begitu, meski ada sebagian orang mengatakan pada saya, terang saja Said Didu kenceng kan tanahnya 10 hektar, makanya suaranya kenceng," ujar Edy.