Menurut Meutya, data pertahanan semestinya tidak menjadi alat untuk menyudutkan lawan politik.
Ia berpendapat, debat dengan topik pertahanan negara semestinya menjadi momentum para calon presiden untuk bersatu karena itu tersebut berdampak terhadap kedaulatan bangsa.
"Negara lain sangat berkepentingan terhadap isu pertahanan ini. Harusnya kita memperlihatkan persatuan bahwa Indonesia dalam debat pertahanan, tentunya dengan sikap calon pemimpin yang penuh jiwa negarawan," kata Meutya dalam keterangan tertulis.
Pada debat calon presiden kemarin, Prabowo tidak mau membongkar sejumlah data, misalnya soal minimum essential force (MEF) dan pengadaan alat utama sistem persenjataan bekas yang dipersoalkan dua capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Baca Juga: Mengapa Bansos Jadi Candu Bagi Masyarakat di Indonesia
Prabowo menuding bahwa kedua pesaingnya itu mengantongi data yang tidak tepat. Namun, dia menolak menjelaskan data-data yang benar. Prabowo mengatakan bakal menjelaskan data-data tersebut kepada Anies dan Ganjar dalam forum lain di luar forum debat capres.
Tak puas dengan jawaban tersebut, Anies tetap mendesak Prabowo membuka data pertahanan.
“Ini bukan soal pribadi, ini soal negara, ini soal policy, penjelasannya ya di tempat ini bukan di ruang-ruang tertutup yang tidak diketahui oleh publik justru kalau Bapak ketahui datanya salah, tunjukkan di tempat ini sehingga publik bisa mengetahui, bukan dalam pertemuan-pertemuan lain yang tidak jelas dari mana kita bisa menilai akurasinya,” kata Anies.
Baca Juga: HORE! BCA Naikkan Batas Transaksi Harian Hampir Semua Kartu, Cek Rinciannya!
“Jadi menurut hemat kami bila ada di antara kami yang faktanya keliru bapak tunjukkan tapi kalau Bapak tidak menunjukkan berarti faktanya benar, itulah kenyataan yang ada di lapangan,” jelas Anies.
Beberapa kali saling sindir, Prabowo pun mempertanyakan rasa cinta Anies kepada negara karena ingin membuka masalah di depan publik.
"Pak Anies, Pak anies, saya tidak bicara tertutup, saya bicara di DPR, Komisi I, dimana semua Parpol yang mengusung Bapak hadir dan menyetujui yang saya ajukan," kata eks Pangkostrad ini, merujuk pada partai pengusung Anies seperti Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa yang saat ini masih berada dalam pemerintah Presiden Joko Widodo.
Saat menjumpai wartawan usai debat, Prabowo Subianto menyebut ada paslon lain di dalam debat Pilpres 2024 yang sikapnya tidak pantas menjadi pemimpin.
Artikel Terkait
Hasil 5 Survei Elektabilitas Capres Cawapres Terbaru: Prabowo-Gibran Tak Terkejar, Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Saling Susul, Pilpres 2 Putaran?
Bawaslu Jakarta Pusat Putuskan Gibran Terbukti Melanggar Hukum Saat Bagi-bagi Susu Gratis di Acara CFD
Djarot Bongkar Alasan Jokowi Tak Hadiri HUT PDI Perjuangan, Ada Hubungannya dengan Gibran?
Soal Penggunaan 3 Microfon Saat Debat, Gibran Tantang Roy Suryo: "X-Ray Saya Biar Puas!"
Momen Lucu Saat Gibran Live TikTok Potong Rambut dan Maskeran, Tampil dengan Gaya Rambut Baru Sebelum Debat Capres Nanti Malam