HUKAMANEWS - Ibu baptis Israel untuk pemukiman ilegal, Daniella Weiss, telah dinominasikan untuk Penghargaan Nobel Perdamaian 2025.
Lahir dari orang tua Amerika-Polandia, Weiss dinominasikan oleh dua profesor Israel yang dianggap punya "jasa" dalam upayanya memperkuat komunitas Yahudi dan mempromosikan stabilitas regional.
Selama genocide, Israel di Gaza, Weiss mengatur perjalanan pemukim untuk menyaksikan pengeboman, dan bersumpah untuk membangun pemukiman khusus Yahudi setelah warga Palestina diusir.
Atas penunjukkan dua profesor Israel, Profesor Amos Azaria dari Universitas Ariel dan Shalom Sadik dari Universitas Ben-Gurion, untuk Nobel bagi Weiss pun mendapat kecaman dari dunia.
Lewat akun Instagram call2actionnow, Rabu (12/3), "Kami mayoritas warga dunia, menominasikan Weiss untuk menerima surat perintah penangkapan dari International Criminal Court."
"Viralkan!"
"TINDAKAN MENDESAK"
1. Bukti apa pun yang memicu genosida harus dikirim ke tautan ICC di bio @call2actionnow
2. Di IG: Tulis lebih dari 9 kata dan tag @internationalcriminalcourt, @cij_icj, @unitednations, dan saluran berita serta jurnalis Barat.
Lakukan hal yang sama di X.
Sebelumnya dikutip dari laman jwire.com, Profesor Amos Azaria dari Universitas Ariel dan Shalom Sadik dari Universitas Ben-Gurion mengajukan pencalonan Daniell Weiss.
Weiss dianggap punya peran dalam pembentukan komunitas Yahudi di Gaza, Palestina.
Ia dianggap telah mencegah kekerasan dan meningkatkan keamanan, kata mereka dalam sebuah surat kepada Komite Hadiah Nobel di Norwegia.
"Meskipun terdapat kehadiran Yahudi yang signifikan di Yudea dan Samaria, di Gaza, tempat orang-orang Yahudi mengungsi dalam pemisahan diri tahun 2005, ribuan kematian orang Yahudi dan puluhan ribu kematian orang Arab tercatat."