Dunia Tolak Keras "Monster" Daniella Weiss Dapatkan Hadiah Nobel, Sebaliknya Seret Weiss ke Pengadilan Kriminal Internasional!

photo author
- Rabu, 12 Maret 2025 | 15:57 WIB
Penjahat perang Daniella Weiss tak layak mendapatkan Nobel, sebaliknya seret ke Mahkamah Internasional untuk diadili (Ist)
Penjahat perang Daniella Weiss tak layak mendapatkan Nobel, sebaliknya seret ke Mahkamah Internasional untuk diadili (Ist)

Baca Juga: Mengejutkan! Nama Besar di Balik Kasus Korupsi PT Antam dan PT Pertamina Ternyata Dekat dengan Dunia Fashion Muslimah!

"Di sisi lain, di Yudea dan Samaria, angkanya jauh lebih rendah, yang menggambarkan bagaimana penyelesaian, yang dipimpin oleh Weiss, merupakan faktor dalam penyelesaian yang dalam praktiknya mencegah ketegangan dan perang skala besar," tulis Azaria dan Sadik.

Weiss, kini berusia 79 tahun, merupakan anggota aktif Gush Emunim, sebuah gerakan politik keagamaan yang didirikan pada tahun 1974 setelah Perang Yom Kippur.

Ia kemudian menjabat sebagai wali kota pertama Kedumim di Samaria utara dari tahun 1996-2007.

"Aktivitas Weiss memperkuat keamanan dan stabilitas, dan sebagai hasilnya, berkontribusi dalam mengurangi pertumpahan darah di wilayah tersebut," tambah surat itu.

Saat ini ia memimpin Nahala, sebuah gerakan yang mengadvokasi pembentukan kembali komunitas Yahudi di Gaza.

Menurut situs web Hadiah Nobel, 244 individu dan 94 organisasi telah dinominasikan untuk Penghargaan Perdamaian tahunan tersebut.

Baca Juga: Bukti Percakapan Kim Saeron yang Minta Tolong Kepada Kim Soo Hyun untuk Beri Waktu Bayar Pinjaman 7 Juta Won

Nama-nama pemenang akan diumumkan pada bulan Oktober.

Perdana Menteri Israel Menachem Begin berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan Presiden Mesir Anwar Sadat pada tahun 1978, karena mewujudkan Perjanjian Camp David.

Perdana Menteri Yitzhak Rabin dan Menteri Luar Negeri saat itu Shimon Peres berbagi hadiah tersebut dengan Ketua Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat pada tahun 1994 untuk Perjanjian Oslo.

Sejak saat itu, telah ada beberapa upaya untuk mencabut hadiah Arafat karena dukungannya yang terus-menerus terhadap teror.

Komite Hadiah Nobel telah menolak permintaan tersebut, dengan mengatakan tidak ada preseden untuk mencabut hadiah tersebut.

Penghargaan Nobel juga diberikan untuk menghormati pencapaian di bidang Fisika, Kimia, Kedokteran, Sastra, dan Ilmu Ekonomi.

Penghargaan tersebut diberikan pada tanggal 10 Desember, hari peringatan kematian Alfred Nobel pada tahun 1896.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: jwire.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X