Dengan langkah ini, Inggris kini berfokus pada dekarbonisasi sektor kelistrikan pada tahun 2030.
Ini adalah tantangan besar yang mengharuskan Inggris meningkatkan kapasitas energi baru terbarukan (EBT) secara signifikan, terutama dari sektor energi angin dan tenaga surya.
Jadi, jangan kaget jika dalam waktu dekat kita akan melihat lebih banyak turbin angin dan panel surya bertebaran di Inggris!
Negara-negara industri besar lainnya dalam G7 juga sepakat untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara pada paruh pertama dekade mendatang.
Namun, mereka masih memberi kelonggaran untuk negara-negara yang sangat bergantung pada batu bara.
Bisa jadi, ini adalah langkah yang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Mengapa penutupan PLTU terakhir ini penting? Selain sebagai langkah menuju energi bersih, ini juga menunjukkan komitmen Inggris untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Di tengah tantangan global terhadap pemanasan global, tindakan ini bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk mengikuti jejak Inggris.
Dengan pengurangan emisi yang signifikan, Inggris dapat berperan sebagai pelopor dalam transisi energi.
Sebagai masyarakat, kita juga perlu menyambut baik langkah ini. Bukan hanya karena mengurangi emisi, tetapi juga karena menciptakan peluang kerja baru di sektor energi bersih.
Siapa yang tahu, mungkin di masa depan, kita akan melihat lebih banyak inovasi dan teknologi ramah lingkungan muncul dari Inggris.
Jadi, siap-siap saja, dunia energi sedang mengalami revolusi yang akan membawa banyak perubahan. Bagaimana menurut kalian?***