Paus Fransiskus Murka! Sebut Serangan Israel di Gaza dan Lebanon Tak Bermoral, Dunia Mulai Resah!

HUKAMANEWS - Dalam sebuah pernyataan yang mengguncang dunia, Paus Fransiskus mengecam serangan Israel di Gaza dan Lebanon sebagai tindakan yang “tidak bermoral” dan tidak proporsional.

Pernyataan ini disampaikan saat Paus Fransiskus sedang dalam perjalanan pulang dari kunjungan empat hari ke Luksemburg dan Belgia, dan langsung menarik perhatian banyak pihak, baik dari kalangan politik maupun masyarakat umum.

Paus Fransiskus mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang situasi di Gaza, di mana ia mengaku berkomunikasi dengan paroki lokal yang mengisahkan betapa mengerikannya kehidupan sehari-hari di sana.

Baca Juga: 30 September, Saat Bendera Setengah Tiang dan Sejarah Mengerikan Berpadu, Fakta Mengejutkan yang Bakal Bikin Kamu Berpikir!

"Setiap hari saya menelepon paroki di Gaza. Lebih dari 600 orang berada di sana, di dalam paroki dan sekolah, dan mereka menceritakan kepada saya tentang apa yang terjadi, termasuk kekejaman yang terjadi di sana," ujarnya pada wartawan, Minggu 29 September 2024.

Dalam komentarnya, Paus Fransiskus menyentuh isu moralitas dalam konflik bersenjata. Ia menggarisbawahi bahwa "pertahanan harus selalu seimbang dengan serangan."

Paus Fransiskus menekankan bahwa ketika serangan yang dilakukan menjadi tidak proporsional, maka tampaklah kecenderungan dominasi yang melampaui batas moralitas.

Baca Juga: Gerakan PKI, Benarkah Dalangnya Soeharto yang Inginkan Rebut Kekuasaan dari Soekarno?

"Sebuah negara yang, dengan kekuatannya, melakukan hal-hal ini, saya berbicara tentang negara mana pun, yang melakukan hal-hal ini dengan cara sangat berlebihan, ini adalah tindakan yang tidak bermoral," tambahnya.

Sikap Paus ini mungkin tidak mengherankan, mengingat konteks sejarah dan ajaran Katolik yang menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, bahkan dalam perang sekalipun.

Ia menegaskan bahwa meskipun perang itu sendiri tidak bermoral, ada aturan moral yang harus dihormati dalam setiap konflik.

Baca Juga: Pertemuan Megawati dan Prabowo, Apa yang Akan Terungkap Sebelum Pelantikan Presiden 2024? Temukan Faktanya!

"Namun, ketika hal ini tidak dihormati, seperti yang kami katakan di Argentina, terlihatlah 'dendam buruk' dari tindakan-tindakan ini," tandasnya.

Militer Israel telah melakukan serangan besar-besaran di Lebanon sejak 23 September, dengan mengklaim bahwa mereka menargetkan Hizbullah.

Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya 816 orang tewas dan lebih dari 2.500 lainnya terluka akibat serangan tersebut.