Ia dikenal luas sebagai pembela hak-hak buruh dan masyarakat kelas bawah.
Isu keadilan sosial dan hak asasi manusia menjadi fondasi utama dalam perjalanan kariernya.
3. Karier Politik Dimulai dari Wali Kota hingga Gubernur
Langkah politik Lee dimulai saat ia menjabat sebagai Wali Kota Seongnam.
Kinerjanya di sana membawanya naik menjadi Gubernur Provinsi Gyeonggi, wilayah dengan populasi terbesar di Korea Selatan.
Rekam jejaknya yang pro-rakyat membuatnya dipercaya untuk memimpin Partai Demokrat dan akhirnya menjadi kandidat presiden.
4. Menang Pemilu Saat Negara Dilanda Krisis
Pemilu 2025 digelar setelah Presiden Yoon Suk-yeol dimakzulkan akibat dugaan upaya penerapan darurat militer.
Dalam suasana ketidakpastian, Lee meraih 51,7 persen suara dan mengalahkan rival konservatifnya Kim Moon-soo yang hanya memperoleh 39,3 persen.
Tingginya partisipasi pemilih menunjukkan keinginan kuat rakyat untuk perubahan dan demokrasi yang lebih sehat.
5. Visi Reformasi Ekonomi dan Keadilan Sosial
Dalam masa kampanyenya, Lee menekankan pentingnya mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan jaminan sosial.
Baca Juga: Tahun 2025 Ini Belum Juga Terlihat Indikasi Penurunan Suhu Bumi
Ia juga menegaskan bahwa pemerintahannya akan fokus pada kebijakan inklusif dan berpihak pada masyarakat rentan.
Artikel Terkait
Klaim Adanya Terowongan di Rumah Sakit Eropa di Gaza, Israel Kembali Bantai 34 Warga Palestina
Gelombang Baru COVID-19 Muncul di Asia, Hong Kong, Singapura, dan Thailand Alami Lonjakan Kasus
Teriakan Free Palestine Usai Elias Rodriguez Tembak Mati Dua Staf Kedubes Israel dari Jarak Dekat
Hamas Kecam Pernyataan Anggota Kongres AS Randy Fine yang Serukan Nuklir di Jalur Gaza, Hasutan Fine untuk Genosida Gaza
Putri Elisabeth Ningrat Asal Belgia Ikut Terancam Melanjutkan Studinya di Universitas Havard
Kementerian Pertahanan Rusia Umumkan Moskow dan Kiev Serahkan 307 Prajurit dalam Pertukaran Skala Besar