HUKAMANEWS - Hamas mengecam keras pernyataan anggota Kongres AS Randy Fine yang menyerukan penggunaan bom nuklir di Jalur Gaza.
Kelompok perlawanan Palestina tersebut menyebut pernyataan itu "hasutan" untuk melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
"Seruan ekstremis ini adalah kejahatan besar dan memperlihatkan mentalitas fasis rasis yang menguasai pikiran politisi Amerika," kata Hamas dalam pernyataannya pada Jumat.
Seruan oleh politikus AS dari partai Republik itu, dinilai Hamas melanggar hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa.
Kelompok itu menekankan bahwa seruan Fine tersebut menghasut publik untuk menggunakan senjata pemusnah massal, terhadap lebih dari 2 juta warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Hamas juga menyatakan bahwa seruan "mengerikan" itu tidak akan melemahkan perjuangan Palestina, tetapi "lagi-lagi mengungkap wajah asli" Israel dan "para pendukungnya."
Dalam wawancara dengan Fox News pada Kamis, Fine mengatakan bahwa Gaza harus "dibombardir dengan nuklir."
Dia menyamakan wilayah kantong Palestina itu dengan Hiroshima dan Nagasaki.
AS menjatuhkan bom atom di kedua kota di Jepang itu saat Perang Dunia II, yang menewaskan sekitar 215.000 korban dalam beberapa bulan pertama setelahnya.
Sementara itu lebih dari 50 warga Palestina tewas atau masih hilang, setelah serangan udara Israel pada Kamis malam.
Serangan Israel upaya pembantaian baru dengan menargetkan dan menghancurkan seluruh rumah di daerah Jabalia al-Balad di Gaza utara, Pertahanan Sipil Gaza mengumumkan pada hari Jumat.
Dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara terhadap bangunan perumahan itu telah melampaui 50 orang, termasuk korban tewas yang terkonfirmasi dan orang hilang.
Kamis malam sebelumnya, sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa enam orang tewas dalam serangan Israel yang menargetkan rumah keluarga Dardouna di daerah yang sama.
Artikel Terkait
Berdalih Hamas Beroperasi di RS, Israel Kembali Luncurkan Serangan Rudal ke Rumah Sakit Al Ahli di Gaza Utara
Sandera Hamas Ini Kutuk PM Netanyahu dan Trump, Tentara 21 Tahun Ini Muak dengan Netanyahu yang Diktator dan Tak Bebaskan Dirinya
Pasca Kebakaran, Netanyahu Bakal Lebih Sengit Serang Hamas dan Rebut Gaza yang Saat ini Diduduki Pengungsi Palestina
Klaim Adanya Terowongan di Rumah Sakit Eropa di Gaza, Israel Kembali Bantai 34 Warga Palestina
Kebijakan Keji Netanyahu Tak Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza Selama 80 Hari, Kelaparan yang Disengaja Israel
Nafsu Netanyahu Kuasai Jalur Gaza Secara Penuh dan Tolak Segala Bentuk Kesepakatan untuk Akhiri Perang