HUKAMANEWS - Asia kembali disibukkan oleh lonjakan tajam kasus COVID-19 yang menyapu sejumlah negara, termasuk Hong Kong, Singapura, dan Thailand.
Meskipun dunia mulai memasuki fase pasca-pandemi, data terbaru menunjukkan bahwa virus corona belum sepenuhnya reda.
Peningkatan kasus di kawasan ini memicu kekhawatiran akan munculnya varian baru yang lebih mudah menular.
Kondisi ini juga diperparah dengan mulai turunnya tingkat kekebalan populasi, meskipun cakupan vaksinasi sebelumnya telah cukup tinggi.
Baca Juga: Klaim Adanya Terowongan di Rumah Sakit Eropa di Gaza, Israel Kembali Bantai 34 Warga Palestina
Para ahli kini memperingatkan bahwa kombinasi dari relaksasi protokol kesehatan dan mutasi virus bisa menjadi resep bencana baru.
Pemerintah di ketiga negara pun bergerak cepat memperkuat langkah antisipasi guna mencegah lonjakan lebih besar.
Di Hong Kong, peningkatan kasus terjadi cukup drastis hanya dalam waktu dua bulan terakhir.
Per 10 Mei 2025, tercatat 1.042 kasus mingguan, meningkat dari 972 kasus pekan sebelumnya dan hanya 33 kasus per minggu pada awal Maret.
Yang mengkhawatirkan, tingkat positivitas melonjak tajam dari 0,31 persen menjadi 13,66 persen dalam periode tersebut.
Selain itu, hampir 50 kasus parah telah dilaporkan dalam dua pekan terakhir, termasuk kematian.
Baca Juga: Joe Biden Divonis Kanker Prostat Agresif, Dunia Politik AS Geger dan Trump Tiba-Tiba Kirim Doa
Otoritas setempat mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sebagai bentuk pencegahan yang efektif.
Pemerintah juga menyarankan vaksinasi ulang untuk kelompok berisiko tinggi seperti lansia dan penderita komorbid, tanpa mempersoalkan jumlah dosis sebelumnya.
Langkah ini diambil untuk memperkuat perlindungan terhadap kemungkinan munculnya varian baru yang lebih berbahaya.
Artikel Terkait
Trump Bertemu Presiden Suriah Ahmed al Sharaa Di Arab Saudi, Usai Trump Cabut Sanksi AS Terhadap Negara Itu
Meski Jadi Presiden Termiskin, José Alberto Mujica Cordano Tak Korupsi
Disuguhi Secangkir Cup Kecil Kopi, Trump Tolak Minum Suguhan Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Belanja Besar Sektor AI, Bikin Microsoft PHK Besar-Besaran
Protes Keras Soal Gaza Saat Sidang Senat AS, Pendiri Brand Es Krim Ben & Jerry's Ben Cohen Diseret dan Diborgol Keluar Ruang Sidang