Disuguhi Secangkir Cup Kecil Kopi, Trump Tolak Minum Suguhan Putra Mahkota Mohammed bin Salman

HUKAMANEWS - Presiden AS Donald Trump ditawari secangkir ghahwa, kopi tradisional Saudi, di istana kerajaan saat bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Riyadh.

Namun Trump tak mau meminumnya.

Sebuah video telah menjadi viral di media sosial yang memperlihatkan Trump, setelah disuguhi kopi bersama para pemimpin lainnya.

Trump terus memegang cangkir kecil kopi tersebut.

Setelah beberapa saat, dia meletakkan cangkir tersebut di atas meja tanpa meminum sedikit pun kopi Arab tersebut.

Video tersebut telah membuat media sosial heboh, dengan banyak pengguna mengkritik karena Presiden AS tersebut dianggap tidak menghormati tuan rumah Arab Saudi.

Trump menolak minum kopi tradisional tersebut selama kunjungannya.

Sebelumnya hari ini, Presiden AS Donald Trump memulai perjalanan empat harinya ke Timur Tengah dengan mengunjungi penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Baca Juga: Video APT Rose Bruno Mars Merajai Youtube

Trump disambut hangat oleh Pangeran Mohammed setelah ia turun dari Air Force One di Bandara Internasional King Khalid di ibu kota Saudi.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berharap Arab Saudi bersedia untuk normalisasi hubungan dengan Israel lewat skema perjanjian Abraham Accords. Hal tersebut disampaikan Trump saat bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Pangerang Mohamed bin Salman di Riyadh pada Selasa (13/5).

"Ini akan menjadi hari yang istimewa di Timur Tengah, dengan seluruh dunia menyaksikan, ketika Arab Saudi bergabung dengan kami, dan Anda akan sangat menghormati saya dan Anda akan sangat menghormati semua yang telah berjuang keras untuk Timur Tengah,” kata Trump, dikutip dari Reuters (13/5).

Trump menyampaikan harapannya agar Arab Saudi segera menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel.

"Tetapi Anda akan melakukannya pada waktu yang tepat," imbuhnya.

Abraham Accords merupakan perjanjian untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, yang telah ditandatangani oleh negara-negara Arab seperti Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan. Perjanjian ini dibuat pada 2019 oleh pemerintahan Trump periode pertama.