Para analis ekonomi mulai memperkirakan efek jangka panjang dari tensi dagang yang terus meningkat. Beberapa perusahaan besar seperti Tesla dan Amazon sudah mengambil langkah antisipatif.
Mereka mulai mengkaji ulang rantai pasokan global yang selama ini bergantung pada dua negara tersebut.
Tak cuma berdampak ke sektor ekonomi, tensi ini juga dinilai bisa menjalar ke isu geopolitik, terutama soal Taiwan.
Ketegangan di Laut China Selatan dan klaim sepihak Beijing atas Taiwan menjadi kekhawatiran tersendiri dalam eskalasi yang lebih luas.
Menariknya, pihak China memberi sinyal bahwa mereka tak akan terus-menerus bermain dalam permainan balas-membalas tarif.
Dalam pernyataan terbarunya, Komisi Tarif Bea Cukai China menyebutkan bahwa produk-produk asal AS kini dinilai sudah tidak lagi kompetitif di pasar domestik mereka.
Pernyataan tersebut bisa dibaca sebagai sinyal perubahan strategi. Mungkin saja, alih-alih terus mempermainkan tarif, Beijing mulai fokus pada substitusi produk dan memperkuat pasar internal mereka sendiri.
Namun begitu, jalan damai belum tertutup sepenuhnya.
Dengan Trump yang kini menunjukkan niat untuk berdialog dan Xi yang masih belum memberikan tanggapan terbuka, publik global kini menantikan apakah dua pemimpin besar ini akan memilih jalur diplomasi atau terus memanaskan panggung ekonomi dunia.
Baca Juga: Australia Pilih Kejar Kepentingan Nasional Ketimbang Gabung Dengan China
Yang jelas, situasi ini jadi bukti bahwa hubungan dagang dan politik internasional bukan sekadar soal angka atau tarif.
Ini adalah soal ego, strategi, dan kadang juga soal siapa yang bisa menahan diri lebih lama.
Dan untuk saat ini, dunia hanya bisa menunggu: siapa yang akan melangkah lebih dulu?***
Artikel Terkait
Deretan Negara dengan Gaji Tertinggi untuk Pekerja Indonesia Saat Rupiah Melemah, Minat Kabur Aja Dulu ke Sini?
Dampak Kurs Rupiah terhadap Remitansi, Kapan Waktu Paling Cuan Kirim Uang dari Luar Negeri ke Indonesia?
World War 3 Dimulai! Bukan Lagi Perang Senjata, Dunia Kini Masuki Era Perang Dagang yang Bisa Picu Krisis Global
Tarif 'Hari Pembebasan' Ala Trump Bikin Dunia Usaha AS Panas Dingin, Kamar Dagang AS Siap Dilayangkan Gugatan
Peluang Kerja di Luar Negeri Kian Terbuka Untuk Warga Indonesia, Ini Daftar Negara Bebas Visa untuk WNI di 2025