Jadi Mualaf, Ilmuwan NASA Kagumi Mukjizat Malam Lailatul Qadar, Mengapa Hal Ini Membuatnya Memilih Islam?

Malam itu, Karnar, seorang ahli astronomi dan astrofisika, mengalami sesuatu yang luar biasa di langit.

"Saya melihat bahwa langit tidak berbintang, tetapi terlihat terang. Saya juga merasakan udara yang sangat sejuk dan nyaman," ungkap Karnar.

Langit yang biasanya dihiasi bintang-bintang dan meteor tiba-tiba menjadi hening.

Baca Juga: Kucing Kesayanganmu Gatal-gatal? Waspadai 5 Tanda Kutu Ini dan Atasi Segera!

"Dalam penelitian saya, saya menemukan bahwa setiap hari ada 10 bintang dan 20.000 meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali pada malam itu," tambahnya.

Fenomena ini tidak bisa diabaikan oleh Karnar, terutama karena malam Lailatul Qadar dianggap spesial dalam agama Islam.

Dengan menggunakan teleskop canggihnya, Karnar menemukan sesuatu yang membuatnya terkejut.

Baca Juga: Erupsi Gunung Ruang Rusak Alat Perekam Kegempaan, Dampak dan Upaya Pemulihan Alat Seismik yang Rusak

"Saya melihat cahaya yang sangat terang dan indah yang berasal dari arah Ka'bah yang terletak di Mekah. Cahaya itu tampak berbeda dari bintang-bintang atau planet-planet lainnya, cahaya itu tampak seperti sebuah sinar laser yang menghubungkan Ka'bah ke langit," ujarnya.

"Malam Lailatul Qadar memiliki keistimewaan yang tak terlukiskan," ungkap Karnar.

Keajaiban yang dia saksikan membuatnya semakin yakin akan kebenaran agama Islam.

Baca Juga: Yuk Cek Karakter Kucing Kesayanganmu, Begini Cara Mengetahui Tipe MBTI Peliharaan dan Mengerti Kepribadian Anabul

Pilihannya untuk memeluk Islam tidak mudah, terutama karena konsekuensi besar yang harus dia hadapi.

Diketahui, Karnar harus kehilangan pekerjaannya di NASA setelah memilih Islam.

Namun, hal ini tidak mengurangi keyakinannya.