Hari Ini Sidang Isbat Idul Fitri 2024 Digelar, Detik-Detik Menunggu Penetapan Hari Kemenangan Umat Islam

HUKAMANEWS - Di tengah semaraknya persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri, mata umat Islam di Indonesia tertuju pada kegiatan yang sangat krusial: Sidang Isbat untuk penetapan 1 Syawal 1445 Hijriyah.

Hari ini, 9 April 2024, menjadi momen penting yang ditunggu-tunggu, dimana Kementerian Agama (Kemenag) berperan aktif dalam menyelenggarakan Sidang Isbat.

Kegiatan ini tidak hanya merupakan agenda rutin tahunan, tapi juga momen yang mengandung nilai spiritual tinggi bagi umat Islam.

Baca Juga: Mengapa Contraflow di Tol Trans Jawa Masih Menjadi Kebutuhan Vital Saat Mudik Lebaran? Simak Alasannya di Sini!

Kemenag menggelar Sidang Isbat di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH.

Thamrin, Jakarta, menandakan keseriusan dan kepentingan acara ini.

Dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam, Sidang Isbat ini dijamin akan menjadi perhatian publik.

Baca Juga: 7 Tips Cerdas Atur Keuangan Pasca Lebaran Supaya Tetap Stabil, dan Tidak Jadi Penyesalan Nantinya

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin, mengungkapkan bahwa sidang isbat tahun ini dilaksanakan secara tertutup pada tanggal yang sama dengan 29 Ramadan 1445 H, sesuai dengan penanggalan Islam.

Ini menunjukkan kesesuaian dan ketepatan dalam penentuan tanggal penting ini.

Salah satu tahapan awal Sidang Isbat adalah Seminar Pemaparan Posisi Hilal, yang memberikan wawasan mendalam tentang kondisi astronomis yang menjadi dasar penentuan Hari Raya.

Baca Juga: Tips Jitu Agar Tidak Kebelet Pipis Selama Perjalanan Mudik, Agar Terhindar dari Infeksi Saluran Kemih dan Batu Ginjal

Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada dini hari, menjelang matahari terbenam, dimana ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan variasi yang signifikan dan sesuai dengan kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan oleh MABIMS.

Kriteria ini, yang mencakup tinggi hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, menjadi acuan penting dalam proses penentuan.

Kemenag tidak berhenti di situ, pemantauan hilal atau rukyatulhilal juga dilakukan di ratusan lokasi di seluruh Indonesia untuk memastikan keakuratan dan keautentikan pengamatan.