Baca Juga: Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia
Ikhtiar Hijau di Tengah Krisis
Efek Green Pesantren melampaui pagar pondok. Warga sekitar mulai terinspirasi dengan suasana hijau di Subulus Salam. Beberapa komunitas lokal mengikuti jejak pesantren dengan melakukan penanaman pohon di lingkungan masing-masing.
“Kami ingin menunjukkan bahwa langkah kecil seperti menanam pohon bisa membawa dampak besar dalam menghadapi perubahan iklim,” kata Nur Faizin.
Inisiatif ini sekaligus menjadi pesan kuat bahwa solusi global dapat dimulai dari langkah lokal. Jika setiap pesantren, sekolah, atau komunitas di Indonesia menanam dan merawat pohon, dampaknya bagi penurunan emisi karbon akan signifikan.
Perubahan iklim adalah tantangan besar abad ini, dan Indonesia berada di garis depan dampaknya. Green Pesantren Subulus Salam membuktikan bahwa upaya kecil, bila dilakukan konsisten, dapat membawa perubahan nyata.
Di tengah derasnya wacana global soal transisi energi dan target net zero emission, program sederhana ini mengingatkan bahwa tindakan nyata tidak harus menunggu kebijakan besar. Dari pesantren di pesisir Tegal, tumbuh harapan bahwa generasi muda Indonesia bisa menjadi garda terdepan menjaga bumi.
Green Pesantren adalah bukti bahwa merawat bumi bukan hanya urusan negara dan korporasi, tetapi juga gerakan masyarakat. Dari langkah lokal yang hijau, lahirlah masa depan yang lebih teduh.**