Protes Terhadap Pendanaan Bahan Bakar Fosil
Dalam konteks kunjungan Paus, ada juga protes yang sedang berlangsung terkait dengan pendanaan bahan bakar fosil.
Kelompok-kelompok dari berbagai latar belakang agama dan spiritual, termasuk umat Buddha, Muslim, Yahudi, Kristen, dan Quaker, telah menyerukan diakhirinya pembiayaan bahan bakar fosil.
Mereka menuntut pendanaan iklim yang nyata dan peningkatan dukungan untuk energi terbarukan.
Selain itu, mereka juga meminta penghormatan terhadap komunitas Pribumi yang terkena dampak proyek-proyek yang dibiayai oleh bank, serta komitmen terhadap kerugian dan kerusakan terkait iklim.
Pesan ini menegaskan bahwa tindakan terhadap perubahan iklim bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi internasional, tetapi juga merupakan panggilan moral bagi semua individu dan kelompok.
Dalam hal ini, bank-bank besar seperti Citi dituntut untuk mengubah kebijakan mereka dan mendukung inisiatif yang lebih berkelanjutan.
Tindakan Nyata Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan
Sementara Paus Fransiskus melanjutkan perjalanannya ke negara-negara Asia Pasifik, pesan-pesan mengenai keberlanjutan dan keadilan sosial menjadi semakin relevan.
Penting bagi semua pihak untuk mendengarkan dan mempertimbangkan seruan tersebut.
Proses transisi menuju energi terbarukan dan penanggulangan dampak perubahan iklim memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor finansial dan masyarakat umum.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan negara-negara sekitarnya memberikan kesempatan untuk memperkuat komitmen global terhadap tindakan iklim yang efektif dan inklusif.